Pesan yang Keras

Kisah Para Rasul 7:1-53

Stefanus diminta Imam Besar untuk menjawab tuduhan orang-orang Yahudi pendatang, yaitu tuduhan bahwa ia telah menghujat Musa dan Allah dengan mengatakan bahwa Kristus akan merobohkan Bait Suci dan mengubah hukum Taurat (6:11-14). Jelas bahwa tuduhan itu adalah pemelesetan terhadap ajaran Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa Beliau akan merobohkan Bait Suci, tetapi bahwa Bait Suci akan dirobohkan (Matius 24:1-2). Nubuat ini terwujud saat Jenderal Titus meruntuhkan kota Yerusalem dan merobohkan Bait Suci yang ada di kota itu pada tahun 70 AD. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus tidak mengubah hukum Taurat, tetapi menggenapi serta menjelaskan maksud sebenarnya dari hukum-hukum itu (Matius 5:17-48).

Stefanus menjawab permintaan Imam Besar dengan menguraikan garis besar sejarah Israel, mulai dari panggilan kepada Abraham sampai didirikannya Bait Allah pada zaman Raja Salomo. Sejarah Israel memperlihatkan bahwa Allah yang mengatur sejarah! Tanah Kanaan yang ditempati bangsa Israel adalah perwujudan penggenapan janji Allah kepada Abraham. Yusuf—yang telah diperlakukan jahat oleh saudara-saudaranya—adalah orang yang disiapkan Allah untuk memelihara ayahnya dan saudara-saudaranya pada masa kelaparan. Dia membalas kejahatan dengan kebaikan. Pengalaman Yusuf merupakan gambaran bagi Tuhan Yesus yang disalibkan oleh bangsa Yahudi, padahal Dia adalah Penyelamat bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, termasuk bagi orang Yahudi. Bangsa Israel beberapa kali memberontak terhadap kepemimpinan Musa, padahal Musa adalah orang yang dipilih Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir. Penolakan terhadap Musa ini menggambarkan penolakan bangsa Israel terhadap Kristus. Terhadap tuduhan bahwa Kristus mengubah hukum Taurat, Stefanus justru memperlihatkan bahwa bangsa Israel telah berulang-ulang berlaku tidak taat terhadap kehendak Allah.

Yang paling membuat orang banyak marah terhadap Stefanus adalah perkataan Stefanus bahwa tindakan orang Yahudi membunuh Tuhan Yesus adalah peniruan terhadap tindakan nenek moyang bangsa Israel menganiaya para nabi. Perkataan ini amat keras, tetapi perkataan tersebut adalah pesan yang terpenting untuk disampaikan! Apakah Anda berani menyampaikan pesan Allah kepada dunia ini secara jujur? [P]