Kisah Para Rasul 19:21-20:12
Tantangan dalam pelayanan misi bukan hanya berasal dari para penganut agama Yahudi dan dari para filsuf, tetapi juga dari para penyembah berhala. Berita Injil yang disampaikan Rasul Paulus membuat banyak orang Efesus bertobat dan meninggalkan penyembahan berhala. Demetrius—seorang tukang perak yang pekerjaannya membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak—menjadi marah karena pertobatan itu membuat jumlah pesanan kuil-kuilan perak berkurang. Oleh karena itu, ia memprovokasi para pekerja di perusahaannya untuk melakukan demo memprotes pekabaran Injil yang dilakukan Rasul Paulus. Kemudian, massa menyeret dua teman seperjalanan Rasul Paulus—yaitu Gayus dan Aristarkhus—ke gedung kesenian. Mungkin, maksudnya adalah mengadu mereka dengan binatang buas untuk menjadi tontonan. Rasul Paulus ingin masuk ke gedung kesenian untuk membela kedua temannya. Akan tetapi, murid-muridnya—dan juga beberapa pejabat yang menjadi saha-bat Rasul Paulus—melarang karena tindakan itu amat berisiko. Penjelas-an seorang Yahudi bernama Aleksander tidak dihiraukan oleh massa yang kalap itu. Setelah panitera kota menengahi, barulah kerusuhan me-reda dan kumpulan massa yang kacau balau itu bubar. Kemudian, Rasul Paulus melanjutkan perjalanan misi dengan melakukan follow-up atau tin-dak lanjut ke gereja-gereja yang ia rintis, yaitu gereja di Filipi, Tesalonika, dan Berea di Provinsi Makedonia, serta Yunani dan Korintus di Provinsi Akhaya (19:21; 20:1-2). Setelah itu, ia ingin melanjutkan perjalanan ke Yerusalem. Akan tetapi, ancaman pembunuhan dari orang-orang Yahudi membuat Rasul Paulus mengurungkan niat meneruskan perjalanan lang-sung ke Siria melalui laut, dan ia memilih untuk kembali melalui Makedo-nia (20:3). Dari Filipi di Makedonia, Rasul Paulus berlayar ke Troas dan tinggal di sana selama tujuh hari (20:6). Setelah meninggalkan pesan-pesan kepada jemaat setempat, Rasul Paulus melanjutkan perjalanan ke Yerusalem.
Apakah Anda sedang menghadapi tantangan saat memberitakan Injil? Ingatlah bahwa munculnya tantangan adalah hal yang biasa. Setelah suatu tantangan terselesaikan, pasti akan muncul tantangan baru. Kita tidak bisa menghindari munculnya tantangan! Yang harus selalu kita ingat adalah bahwa kita bisa memohon pertolongan dan kekuatan dari Roh Kudus untuk mengatasi tantangan apa pun! [P]