Jangan Ragu-ragu!

Kisah Para Rasul 10

Amanat Agung Tuhan Yesus telah sangat jelas! Para murid Tuhan Yesus harus pergi menjadikan semua bangsa sebagai murid Kristus (Matius 28:19-20). Mereka harus menjadi saksi, bukan hanya di kota Yerusalem saja, tetapi di seluruh dunia. Sayangnya, mereka ragu-ragu untuk meninggalkan kota Yerusalem! Yerusalem tetap menjadi “markas besar” mereka! Penganiayaan terhadap para pengikut Kristus membuat orang-orang percaya banyak yang tersebar ke berbagai tempat, tetapi para rasul tetap berkumpul di Yerusalem. Bila mereka keluar kota, mere-ka akan kembali lagi dan tetap tinggal di Yerusalem. Oleh karena itu, dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah menegaskan bahwa Injil keselamat-an di dalam Yesus Kristus itu harus dibagikan kepada orang-orang non–Yahudi! Saat Kornelius mengutus beberapa orang untuk menjemput Rasul Petrus yang sedang menumpang di rumah seorang penyamak kulit di kota Yope yang bernama Simon, Allah memberi sebuah penglihatan kepada Rasul Petrus berupa berbagai binatang haram dalam sebuah kain lebar yang diturunkan dari langit. Tuhan meminta agar binatang-binatang haram itu disembelih dan dimakan, tetapi Rasul Petrus menolak. Kemudian, Tuhan mengumumkan bahwa binatang haram itu sudah men-jadi halal. Penglihatan itu bukanlah dimaksudkan untuk membicarakan tentang masalah haram dan halal, tetapi untuk menegaskan bahwa keselamatan bukan hanya bagi bangsa Israel atau Yehuda saja, melainkan bagi semua bangsa. Hal itu dipahami oleh Rasul Petrus saat utusan Kornelius tiba di rumah Simon.

Waktu Rasul Petrus tiba di rumah Kornelius dan melihat bahwa Kornelius telah mengumpulkan sanak saudaranya dan sahabatnya di rumahnya, Rasul Petrus menjadi semakin yakin bahwa Tuhan memang menginginkan agar ia membuka pintu pemberitaan Injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Saat Rasul Petrus sedang memberitakan Injil, Tuhan meneguhkan kesadaran Rasul Petrus dengan mencurahkan Roh Kudus—yang ditandai oleh munculnya karunia berbahasa roh—kepada orang-orang yang sedang berkumpul di rumah Kornelius itu. Perhatikan bahwa karunia bahasa roh ini seperti tanda peresmian dimulainya suatu era baru, yaitu era penginjilan kepada bangsa bukan Yahudi. Apakah Anda dan gereja Anda telah ikut serta menjalankan penginjilan lintas budaya atau penginjilan lintas suku, minimal melalui doa? [P]