Hosea 12:1-14:1
Dapatkah Allah dibohongi, apalagi ditipu (12:1)? Bukankah Ia adalah Allah yang Mahatahu? Apakah Allah sengaja membiarkan diri-Nya ditipu? Apakah Allah sebenarnya sedang menunjukkan kejahatan Israel yang menyalahgunakan kepercayaan yang Ia berikan kepada mereka? Sepanjang sejarah, bangsa Israel berulang-ulang mengkhianati Tuhan. Misalnya, kita bisa melihat pola pengkhianatan yang terus berulang dalam kitab Hakim-hakim: Israel mengkhianati Tuhan, lalu Tuhan meng-hukum dengan membiarkan mereka ditindas oleh bangsa asing di sekitar mereka, kemudian Israel bertobat. Akan tetapi, Israel adalah bangsa yang To-Mat (Tobat-Kumat). Setelah dilepaskan dari hukuman, Israel berdosa lagi dengan dosa yang semakin keji. Itu adalah pola penipuan periode pertama yang tidak membuat Tuhan menjadi kapok.
Sayangnya, air susu dibalas dengan air tuba! Kasih setia Tuhan dikhianati dan dipermainkan! Setelah Kerajaan Israel terpecah menjadi Kerajaan Israel Utara atau Kerajaan Israel—kadang-kadang disebut Efraim—dan Kerajaan Israel Selatan atau Kerajaan Yehuda, kondisi mereka tidak lebih baik dibandingkan pada zaman Hakim-hakim. Raja demi raja silih berganti, tetapi kualitas batiniah tidak meningkat, bahkan terjadi kemerosotan rohani, baik di Kerajaan Israel maupun Kerajaan Yehuda periode akhir. Kemakmuran dianggap tidak berkaitan dengan Tuhan, melainkan dianggap sebagai hasil kerja keras (12:9; 13:6). Mereka bukan hanya lupa bahwa Tuhan telah memberi kestabilan keamanan dan politik yang membuat roda perekonomian berjalan lancar, tetapi juga mengabaikan pemeliharaan Tuhan yang membuat bencana alam—misalnya kekeringan—tidak terjadi. Mereka menghalalkan segala cara demi meraup keberhasilan. Hal itu menunjukkan bahwa Israel makin terjerumus ke dalam lumpur hisap dosa yang semakin dalam (13:1-2).
Dalam kondisi seperti itu, Tuhan tetap tidak kapok, walaupun hati-Nya sakit sampai terasa pahit (12:15). Tuhan selalu berharap agar Israel kembali kepada-Nya. Tuhan sudah memakai cara halus (12:7, 10-11) maupun kasar dan keras (13:7-9. 14-15; 14:1) untuk mendapatkan Israel kembali. Namun, bangsa Israel gagal belajar dari kesalahannya. Bagai-mana dengan hidup Anda? Bila hidup Anda tidak berbeda dengan umat Israel, yaitu menganggap diri hebat, menghalalkan segala cara, menga-baikan Tuhan, jangan sampai Tuhan merasa kapok! Bertobatlah! [MN]