Kisah Para Rasul 3:1-10
Peristiwa orang lumpuh bisa berjalan ini berbeda dengan peristiwa orang sakit disembuhkan. Tidak pernah ada orang yang lumpuh sejak lahir, lalu sembuh, kemudian langsung bisa berjalan. Bila ada orang sakit yang sudah berbaring berminggu-minggu di tempat tidur berhasil disembuhkan, dia tidak akan bisa langsung berdiri, melainkan harus bangun perlahan-lahan, lalu beradaptasi dengan darah yang mengalir lebih cepat, baru akhirnya dia bisa berdiri dan mengatasi rasa pusing. Setelah tidak merasa pusing, barulah dia bisa berjalan. Waktu adaptasi itu tidak bisa terlalu cepat. Dalam bacaan Alkitab hari ini, orang lumpuh sejak lahir itu disuruh berjalan oleh Rasul Petrus. Orang lumpuh itu seumur hidup belum pernah berdiri dan berjalan. Bila lumpuhnya sembuh, dia tidak mungkin bisa langsung bangun dan berjalan, apa lagi melompat-lompat. Oleh karena itu, peristiwa orang lumpuh bisa berdiri, berjalan, bahkan melompat-lompat (3:7-8) merupakan suatu pemulihan, bukan sekadar penyembuhan biasa. Peristiwa orang lumpuh bisa berjalan ini mengingatkan kita kepada jawaban Tuhan Yesus saat Yohanes Pembaptis bertanya melalui dua orang muridnya, apakah Yesus Kristus itu adalah Sang Mesias atau bukan. Saat itu, Tuhan Yesus mengutip Yesaya 35:5-6—yang merupakan nubuat tentang Sang Mesias—sebagai jawaban (Lukas 7:22). Jadi, hal orang lumpuh yang diperintahkan untuk berjalan demi nama Tuhan Yesus itu merupakan suatu deklarasi tidak langsung bahwa Yesus Kristus adalah Sang Mesias yang dinanti-nantikan oleh bangsa Israel.
Dalam sejarah kekristenan, peristiwa orang lumpuh berjalan ini pernah berulang saat Injil diberitakan di tempat yang belum pernah men-dengar berita Injil. Orang lumpuh bisa berjalan karena nama Yesus Kris-tus merupakan tanda kehadiran Sang Mesias. Munculnya tanda kehadir-an Sang Mesias seperti yang terjadi dalam bacaan Alkitab hari ini sangat jarang terjadi dalam keadaan biasa! Pada umumnya, Allah memberikan tanda khusus hanya saat Injil diberitakan di tempat yang sama sekali belum pernah mendengar berita Injil. Sebagai orang Kristen yang sudah mengenal Kristus, seharusnya kita memiliki iman, walaupun kita tidak melihat tanda (Yohanes 20:29). Apakah sampai saat ini, Anda tetap mempertahankan iman, walaupun Anda belum pernah melihat tanda kemesiasan apa pun? [P]