Lukas 22:47-53
Ingatlah bahwa Tuhan Yesus berhasil ditangkap dan disalibkan bukan karena Ia tidak dapat menghindar atau menyelamatkan diri, melainkan karena Ia sengaja menyerahkan diri-Nya! (Bandingkan dengan Yohanes 10:17-18). Para ahli Taurat dan imam-imam kepala yang memusuhi Tuhan Yesus berkali-kali mencari cara untuk menangkap dan membunuh Dia, namun mereka selalu mengurungkan niat mereka karena mereka takut terhadap orang banyak (Lukas 19:47-48; 20:19; 22:2). Mereka tidak mempunyai kuasa untuk melaksanakan rencana mereka. Yudas datang mencari mereka dan menawarkan rencana tipu muslihat untuk menangkap Tuhan Yesus secara diam-diam (22:4). Para ahli Taurat dan imam-imam kepala menerima tawaran itu dan mereka berkomplot menyusun siasat untuk menangkap Tuhan Yesus.
Orang-orang yang merencanakan kejahatan itu sama sekali tidak menyadari bahwa keberhasilan rencana mereka itu disebabkan karena Tuhan Yesus menyerahkan diri-Nya. Para ahli Taurat dan imam-imam kepala itu mungkin mengira bahwa mereka berhasil menangkap orang yang selama ini mereka benci karena telah sering mempermalukan mereka dengan menegur dan melawan perbuatan munafik mereka. Namun, tanpa sadar, mereka telah menjadi alat yang dipakai oleh Iblis (22:53). Walaupun Iblis memiliki kuasa untuk melakukan berbagai hal, kuasanya terbatas. Ia tidak bisa melakukan apa yang tidak diizinkan Allah. Kisah Ayub dengan jelas mengajar kita tentang kebenaran itu. Ayub bisa dicobai karena Allah memberi izin kepada Iblis. Tuhan Yesus dapat ditangkap karena memang waktu yang Allah tentukan sudah tiba, yaitu waktu saat Allah Bapa menyerahkan Dia kepada lawan-lawan-Nya untuk disalibkan atau waktu yang ditentukan Allah Bapa agar Anak-Nya mati sebagai korban tebusan bagi orang yang percaya kepada-Nya.
Allah telah memiliki rencana untuk melakukan segala sesuatu. Karena manusia yang terbatas tidak mampu memahami rencana-Nya, manusia sering meragukan Dia. Saat mengalami kesulitan dan masalah dalam kehidupan, mungkin kita menyangka bahwa Allah tidak peduli, bahkan mungkin ada yang meragukan bahwa Ia benar-benar ada. Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan bahwa Allah memegang kendali atas segala sesuatu, termasuk atas hal-hal buruk yang terjadi dalam kehidupan kita. [WY]