Lukas 4:14-30
Sungguh menyedihkan melihat kenyataan bahwa yang menolak Yesus Kristus dalam bacaan Alkitab hari ini adalah orang-orang religius yang sering berada di sinagoge atau rumah ibadat orang Yahudi. Jelas bahwa mereka rajin beribadah, berdoa, dan membaca Kitab Suci. Akan tetapi, mereka justru tidak mengenal Yesus Kristus, Sang Mesias yang dijanjikan Allah dalam kitab-kitab yang mereka baca secara rutin! Mata mereka tertutup sehingga tidak bisa melihat kebenaran karena mereka memiliki kebenaran sendiri! Banyak orang merasa bahwa dirinya benar karena sudah menjalankan kewajiban beribadah. Membenarkan diri sendiri ini sangat berbahaya karena membuat mata hati tertutup, sehingga tidak bisa melihat kebenaran Allah.
Orang-orang religius di rumah ibadat tidak dapat menerima perkataan Yesus Kristus bahwa kehadiran-Nya menggenapi janji Allah tentang Sang Mesias. Mereka melihat Dia “hanya” sebagai anak Yusuf, seorang tukang kayu. Mereka tidak mampu melihat Yesus Kristus bukan sekadar sebagai anak Yusuf. Penolakan mereka memuncak dan menjadi kemarahan besar saat Tuhan Yesus berkata bahwa Allah mengasihi dan memperhatikan bangsa lain, termasuk bangsa kafir yang tidak menyembah Allah Israel. Allah tidak memakai janda di Israel, melainkan memakai janda di Sarfat—yang terletak di Tanah Sidon—untuk memberi makan Nabi Elia. Allah menyembuhkan Naaman—orang Siria—dari penyakit kusta, padahal di Israel banyak sekali orang berpenyakit kusta yang tidak disembuhkan (4:25-27). Orang-orang religius itu tidak dapat menerima kenyataan bahwa Allah mengasihi bangsa-bangsa lain karena mereka menganggap diri mereka sebagai bangsa yang paling benar dan paling layak untuk diselamatkan. Perasaan paling benar telah menutup mata mereka untuk bisa melihat rencana dan karya Tuhan dalam hidup mereka.
Sikap merasa diri paling benar juga sering terlihat dalam diri orang percaya. Ada orang yang merasa paling benar karena taat beribadah. Celakanya, ada pula orang yang tidak taat beribadah, namun merasa dirinya paling benar karena kesombongan telah merasuk sampai ke dalam hati. Hati-hati agar mata hati Anda tidak sampai tertutup dan Anda tetap bisa melihat kebenaran Tuhan! Apakah Anda telah membiasakan diri untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan? [WY]