Damai Sesungguhnya

Lukas 2:1-40

Yesus Kristus dilahirkan pada masa pemerintahan Kaisar Agustus (2:1). Kaisar Agustus adalah Kaisar Romawi yang pertama, sekaligus kaisar yang berhasil mendatangkan kedamaian bagi bangsa Romawi. Kondisi damai ini dikenal dengan nama Pax Romana, sebuah istilah bahasa Latin yang berarti “kedamaian Romawi”. Meskipun masih ada sedikit perang, ekspansi, dan pemberontakan, namun pada masa Pax Romana ini, bangsa Romawi berhasil memperluas wilayah mereka, dan negara dalam keadaan yang stabil. Mungkin, keadaan negara yang stabil inilah yang membuat Kaisar Agustus memerintahkan agar dilakukan sensus di seluruh wilayah kekuasaannya. Selama lebih kurang dua abad, bangsa Romawi mengalami kondisi damai. Kondisi ini merupakan prestasi Kaisar Agustus yang luar biasa.

Orang-orang pada masa itu sangat berharap bahwa Kaisar Agustus dapat membawa kedamaian bagi seluruh dunia. Akan tetapi, kedamaian yang tercapai pada masa pemerintahan Kaisar Agustus itu bukanlah kedamaian yang sesungguhnya. Walaupun situasi damai dalam arti tidak ada perang, hati manusia belum tentu merasa damai. Malaikat memberitakan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat yang membawa damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya (2:10-14). Damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan Yesus ini adalah damai yang dibutuhkan semua orang. Damai sejahtera yang diberikan Allah adalah shalom yang mengandung makna keutuhan (wholeness). Shalom didapatkan saat seseorang berdamai dengan Allah, dengan orang lain, dan dengan diri sendiri. Shalom adalah keselamatan dari dosa. Dosalah yang membuat manusia terpisah dari Allah, dari orang lain, dan dari diri sendiri. Siapakah yang dapat menyelamatkan kita dari dosa? Hanya Yesus Kristus—Anak Allah—yang dapat menyelamatkan kita karena Dialah Korban Penebus Dosa kita.

Kaisar Agustus adalah seorang kaisar yang luar biasa, namun ia tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa dan tidak dapat memberikan damai sejahtera yang sesungguhnya. Damai sejahtera itu disediakan bagi orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Artinya, damai sejahtera itu akan bisa didapatkan saat seseorang merespons anugerah yang diberikan Tuhan kepada-Nya. Apakah Anda sudah memperoleh damai sejahtera itu? [WY]