1 Tesalonika 2:1-12
Saat membaca perjalanan misi Rasul Paulus yang penuh dengan tantangan dan penderitaan, mungkin kita bertanya-tanya, mengapa ia bersedia mengalami semua kesulitan tersebut? Apakah ia mencari keuntungan? Tidak! Bila ia mencari keuntungan, ia tidak akan bisa bertahan saat menghadapi berbagai macam tantangan dan kesulitan, bahkan penderitaan. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Rasul Paulus mengatakan bahwa motivasi pelayanannya adalah untuk menyukakan hati Allah, bukan untuk menyukakan manusia (2:4). Apa saja yang dilakukan oleh Rasul Paulus untuk menyukakan hati Allah?
Pertama, Rasul Paulus berjuang memberitakan Injil dengan berani dan setia walaupun ia harus menghadapi orang-orang yang menentang pemberitaan Injil (2:16). Semangatnya tidak kendor walaupun ia berkali-kali harus masuk penjara (2 Korintus 6:5), seperti yang terjadi saat ia memberitakan Injil di kota Filipi (Kisah Para Rasul 16:19-24). Kedua, Rasul Paulus melayani dengan hati yang tulus. Ia tidak memiliki maksud tersembunyi (mencari keuntungan bagi diri sendiri) dan ia tidak mencari pujian (1 Tesalonika 2:5-6). Ketiga, Rasul Paulus bersikap seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawat orang yang dilayaninya dengan penuh kasih (2:7-8). Kasih membuat ia melayani bukan hanya dengan kata-kata saja, melainkan melalui seluruh hidupnya. Keempat, Rasul Paulus seperti seorang ayah yang dengan tekun menasihati anak-anaknya satu per satu (2:11-12; bandingkan dengan Kolose 1:28-29). Kelima, Rasul Paulus memiliki kerinduan yang besar—dan selalu mencari kesempatan—untuk melayani jemaat (1 Tesalonika 2:17-18). Dia bukan hanya menunggu kesempatan baik untuk melayani, melainkan ia memakai setiap kesempatan untuk melayani.
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita agar kita memakai setiap kesempatan untuk melayani. Pelayanan tidak boleh dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan atau agar kita dihargai oleh para pejabat gereja, melainkan agar hidup kita menyenangkan hati Allah. Oleh karena itu, jangan melayani hanya saat kita memiliki waktu luang, melainkan luangkanlah waktu untuk melayani. Janganlah kita melayani hanya saat keadaan kondusif, melainkan manfaatkanlah setiap kesempatan untuk melayani. Janganlah melayani hanya melalui kata-kata saja, melainkan kita harus melayani melalui seluruh hidup kita. Pelayanan apa yang sedang Anda lakukan saat ini? [P]