Jangan Mau Disesatkan!

Filipi 3:1-16

Banyak faktor yang bisa membuat kita tersesat. Salah satunya adalah kehadiran orang-orang di sekitar kita yang bertindak sebagai penyesat. Merupakan suatu hal yang serius bila Rasul Paulus menyebut para penyesat jemaat Filipi itu sebagai ‚anjing-anjng, pekerja jahat, penyunat palsu‛. Pengaruh mereka jelas berbahaya, baik bagi jemaat Filipi maupun bagi kita yang hidup pada masa kini.
Cara Rasul Paulus menghadapi para penyesat merupakan contoh bagi kita saat kita berhadapan dengan penyesat. Keyakinan Rasul Paulus tidak bisa digoyahkan. Ia selalu berhati-hati. Ia tidak mau dibawa kembali kepada keyakinan masa lalu yang salah. Dengan tegas, Rasul Paulus berkata, ‚aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarah-kan diri kepada apa yang di hadapanku‛ (3:13b). Ketegasan sikap Rasul Paulus ini dilandasi keyakinan bahwa keuntungan atau kebanggaan yang ditawarkan si penyesat—dan yang pernah dia nikmati—hanyalah sam-pah. Bagi Rasul Paulus, pengenalan akan Kristus lebih berharga dari kemuliaan duniawi yang didasarkan pada ketaatan terhadap hukum Taurat (3:8). Bagi Rasul Paulus, yang paling penting bukan kebanggaan karena keberhasilan memenuhi tuntutan hukum Taurat, tetapi pengenal-an terhadap Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya, serta persekutuan dalam penderitaan-Nya (3:10).
Kita harus bersikap kritis dalam menilai setiap pengajaran yang kita terima. Walaupun pengajaran itu menawarkan kemuliaan yang menggiurkan, jika pengajaran itu menjauhkan kita dari anugerah keselamatan di dalam Kristus, pengajaran itu harus kita tolak dengan tegas. Di setiap masa, selalu muncul pengajaran sesat yang berusaha menjauhkan kita dari pengajaran yang berdasarkan ajaran Alkitab. Misalnya, pada masa kini, ada ajaran yang melebih-lebihkan anugerah Allah, sehingga mengabaikan tanggung jawab manusia untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Adalah benar bahwa Allah menerima orang berdosa. Akan tetapi, dari pihak si pendosa harus ada kesediaan untuk mengaku dan meninggalkan dosa serta kesediaan untuk menerima Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Ajaran sesat—seperti ajaran yang mengatakan bahwa anugerah Allah sedemikian besar sehingga orang berdosa boleh tetap tinggal dalam dosanya—harus ditentang! [YZ/P]