1 Korintus 12:1-11
Mengapa ada gereja yang meminta seluruh anggota jemaatnya mempelajari bahasa roh? Benarkah bahasa roh dapat dipelajari dan menandai kedewasaan rohani orang Kristen, bukankah bahasa roh adalah pemberian Roh Kudus? Pertanyaan seperti di atas membingung-kan banyak orang Kristen dan mungkin menjadi pertanyaan Anda juga.
Banyak anggota jemaat Korintus yang memiliki karunia Roh. Akan tetapi, muncul masalah karena karunia Roh itu membuat banyak anggota jemaat yang menyombongkan diri. Rasul Paulus mengajarkan bahwa karunia Roh yang diterima setiap orang percaya itu berbeda-beda satu dengan yang lain dan tidak perlu diseragamkan (12:11). Penegasan tentang keberbagaian karunia diulang kembali dalam 12:29-30. Tujuan pemberian karunia Roh adalah untuk kepentingan bersama, bukan untuk menandai status lebih dewasa rohani (12:7). Karunia yang tampak spektakuler—menyembuhkan, melakukan mujizat, bahasa roh—disejajarkan dengan karunia yang tampak biasa—berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, 12:7-10. Menurut Rasul Paulus, kasih lebih utama daripada karunia bahasa roh (13:1,8).
Perkataan ‚bahasa roh‛—berasal dari bahasa Yunani Glossa—lebih tepat bila diterjemahkan sebagai ‚bahasa lidah‛. Rasul Paulus menjelaskan bahwa bahasa lidah yang tidak dapat dimengerti itu tidak berguna (14:9). Dalam pertemuan jemaat, lebih baik lima kata yang dapat dimengerti daripada ribuan kata dalam bahasa lidah (14:18-19). Bahasa lidah—tanpa penafsiran—yang diucapkan seluruh jemaat secara bersama-sama bisa menjadi batu sandungan bagi orang tidak beriman (14:23). Karena Tuhan menghendaki damai sejahtera—bukan kekacau-an—dalam ibadah, Rasul Paulus pun memberi arahan penggunaan bahasa lidah dalam pertemuan jemaat (14:26-28).
Apakah bahasa lidah harus dimiliki semua orang? Tidak! Setiap orang Kristen memperoleh karunia khusus dari Roh Kudus, yang umumnya berbeda dengan yang diterima orang Kristen yang lain. Bahasa lidah dan semua karunia Roh yang lain bukanlah tanda kedewasaan rohani bagi orang Kristen. Kasih dan buah Roh lebih utama dari karunia Roh (bandingkan dengan 13:1-3; Galatia 5:22-23). Banyak sekali ‛bahasa roh‛ palsu di sekeliling kita. Hal ini jelas karena sering kali bahasa roh yang dipakai di berbagai tempat adalah pengulangan kata-kata yang hampir sama, yang bisa dipelajari atau dilatih. [FL]