Menginsyafkan Dunia akan Dosa

Yohanes 16:4b-15

Seluruh karya Kristus di dunia merupakan karya sejarah yang hanya dapat dirasakan, diingat, dan disadari oleh manusia dengan pertolongan Allah Roh Kudus. Itulah sebabnya, Tuhan Yesus berkata, ‚Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.‛ (16:7a). Saat Tuhan Yesus kembali kepada Allah Bapa, Dia mengutus Allah Roh Kudus untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (16:8). Kata ‚menginsafkan‛ adalah terjemahan dari kata Yunani ‚Elegcho‛ yang berarti membuktikan, meyakinkan, menerangi. Kehadiran Allah Roh Kudus membuat manusia di dalam dunia ini sadar akan adanya dosa, kebenaran dan penghakiman. Selain itu, kehadiran Allah Roh Kudus juga menahan pekerjaan si pendurhaka yaitu si Iblis yang merusak dunia melalui kejahatan dan dosa (2 Tesalonika 2:7). Allah Roh Kudus hadir di tengah dunia untuk membatasi kejahatan. Walaupun tidak ada penyebutan Roh Kudus dalam 2 Tesalonika 2, bisa diduga bahwa yang menahan kedurhakaan atau si pendurhaka adalah Allah Roh Kudus.
Kedua karya Allah Roh Kudus di dalam dunia—yaitu menciptakan dunia dan bersaksi tentang Kristus—berkaitan dengan dua kebenaran yang penting untuk kita perhatikan: Pertama, Allah tidak pernah mencip-takan kejahatan di dalam dunia. Sekalipun demikian, perlu disadari bahwa kejahatan tidak muncul begitu saja, tetapi muncul karena adanya penyimpangan dari apa yang baik yang telah Tuhan ciptakan. Sebagai contoh: Perzinahan adalah penyimpangan dari seks yang kudus yang merupakan sesuatu yang baik di hadapan Tuhan. Allah terus bekerja menahan kejahatan di dunia ini. Jikalau Allah membiarkan dunia ini dipenuhi kejahatan, mudah dibayangkan betapa hancurnya jika dunia ini dikuasai oleh kejahatan. Sudahkah Anda bersyukur kepada Allah yang telah membatasi kejahatan yang ada di dunia ini? Kedua, Allah terus bekerja menyatakan kebenaran di dunia bahwa Ia akan membawa setiap perbuatan manusia—baik yang baik maupun yang jahat—ke dalam pengadilan Tuhan (2 Korintus 5:10), sehingga manusia menyadari keberdosaan dirinya serta menyadari bahwa dirinya membutuhkan Juruselamat. Manusia tidak akan merasa membutuhkan Juruselamat sebelum ia menyadari bahwa ia tidak berdaya melawan dosa. Apakah Anda bergantung kepada Allah Roh Kudus saat berusaha menyadarkan orang-orang yang sedang Anda doakan untuk menjadi sadar akan dosa, kebenaran, dan penghakiman Kristus? [FL]