Persembahan

Ulangan 26

Dalam kitab Ulangan, kita menemukan dua kali pencatatan tentang persembahan persepuluhan (14:22-29; 26:12). Persembahan perse-puluhan yang disebut dalam kitab ini dimaksudkan untuk dimakan di Yerusalem—yaitu tempat yang dipilih Tuhan—setiap tahun (14:22-23) dan untuk dimakan di kota tempat mereka tinggal setiap tiga tahun sekali (14:28; 26:12). Penegasan tentang persembahan persepuluhan ini penting karena orang Israel akan segera memasuki Tanah Perjanjian dan menikmati berkat-berkat Tuhan yang melimpah melalui hasil alam yang subur di Tanah Kanaan. Orang Israel tidak boleh lupa bahwa mereka dahulu adalah budak yang dibebaskan Allah, lalu dibawa masuk ke Tanah Perjanjian. Keberhasilan mereka memasuki Tanah Kanaan bukan semata-mata sebagai hasil usaha mereka, melainkan karena anugrah Allah. Sangat wajar jika Allah memerintahkan mereka untuk memberi persembahan, baik persembahan hasil pertama maupun persembahan persepuluhan, agar mereka senantiasa ingat akan kemurahan Allah dan tidak menjadi serakah dalam hidup mereka. Saat mempersembahkan hasil pertama dari hasil bumi yang mereka peroleh di Tanah Perjanjian, mereka harus mengucapkan pernyataan-pernyataan yang dimaksudkan untuk mengingat dan mengakui bahwa Allah-lah yang mengaruniakan keselamatan dan berkat-berkat kepada mereka di negeri yang melimpah-limpah susu dan madunya itu (26;1-11). Setelah itu, mereka dapat menik-mati hasil bumi itu dengan bersukaria (26:11). Persembahan perpuluhan juga diberikan dengan tujuan agar orang-orang Lewi yang tidak memiliki tanah, janda-janda, anak-anak yatim, dan orang asing mengalami kebaikan Tuhan melalui persembahan perpuluhan itu (26:12).
Allah mewajibkan orang Israel untuk memberikan berbagai macam persembahan. Bagaimana dengan kita pada zaman ini? Kita sudah mengalami berkat yang lebih besar daripada orang-orang Israel pada zaman dulu. Anak Tunggal Allah telah datang menebus dosa kita dan Roh Kudus telah dikaruniakan untuk menghibur, menguatkan, dan mengarahkan hidup kita. Apa yang hendak Anda berikan kepada-Nya? Ada orang-orang Kristen yang sangat hitung-hitungan (memakai banyak alasan) saat hendak memberi waktu untuk pekerjaan Tuhan, padahal Tuhan telah lebih dahulu memberi yang terbaik kepada kita. Berikanlah yang lebih baik untuk pekerjaan Tuhan! [GI Wirawaty Yaputri]