Yesaya 21
Bangsa Babel (21:1-10), bangsa Edom (21:11-12), dan bangsa Arabia (21:13-17) yang tampak kuat pun tidak bisa lolos dari hukuman Tuhan. Babel adalah lambang kesombongan. Mereka merasa kuat, sehingga mereka tidak mewaspadai bahaya yang mengancam mereka. Tak mengherankan bila kehancuran mereka datang secepat datangnya angin puting beliung dan terjadi secara tiba-tiba seperti wanita hamil yang tiba-tiba merasa mulas dan ingin melahirkan (21:1-3). Penyerangan orang Elam dan Madai yang datangnya mendadak itu (21:2) terjadi saat Raja Belsyazar sedang berpesta. Kisah lebih terperinci bisa dibaca dalam Daniel 5. Di kitab Daniel, para penyerang disebut sebagai orang Media dan Persia (Daniel 5:28). Duma adalah kota yang ditempati orang Edom. Lokasi kediaman orang Edom sangat strategis untuk menahan serangan musuh, sehingga mereka merasa kuat dan aman. Kafilah orang Dedan, penduduk Tanah Tema, dan orang Kedar adalah bangsa Arabia keturunan Abraham dari Ketura yang diam di sebelah Timur Kanaan (Lihat Kejadian 25:1-6, 12). Mereka seperti benteng bagi Kerajaan Yehuda, yang menahan serbuan musuh dari arah Timur—seperti dari bangsa Asyur dan Babel—yang senang berperang untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka. Pada umumnya, orang Arabia ini bertubuh kuat dan tinggal di tenda-tenda. Terhadap bangsa-bangsa yang tampak kuat itu, datangnya bencana digambarkan sebagai “malam yang akan datang” (Yesaya 21:12) dan “kemulian Kedar yang akan habis” (21:16).
Banyak orang yang menganggap dirinya kuat dan berkuasa, lalu melakukan hal-hal di luar batas seperti melakukan kekerasan terhadap orang yang lebih lemah. Pada masa pandemi ini, orang yang merasa dirinya kuat banyak yang tidak memedulikan anjuran pemerintah untuk menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan, bahkan ada orang yang memaksa untuk menjumpai orang yang sudah jelas terpapar Covid-19. Tindakan yang tampak “hebat” atau dianggap menunjukkan “iman” itu sebenarnya adalah tindakan bodoh. Allah menetapkan hukum alam yang berlaku bagi setiap orang, termasuk bagi orang beriman. Orang beriman seharusnya hidup menaati Allah, bukan mengatur Allah. Bacaan Alkitab hari ini menegaskan bahwa bangsa yang kuat pun tidak bisa menghindar dari hukuman Allah! Apakah Anda sadar terhadap keterbatasan diri Anda di hadapan Allah [P]