1 Timotius 5:17-25
Tidak ada musuh atau teman permanen dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan permanen. Kalimat ini sering kita dengar. Sebagaimana musuh politik dapat menjadi sekutu karena kepentingan esok hari, demikianlah teman politik dapat ditusuk dari belakang saat ada kepentingan yang berseberangan. Dalam politik, penilaian sarat kepentingan dan kebenaran merupakan barang antik nan langka. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Rasul Paulus mengingatkan Timo-tius agar selalu bersikap objektif dan bertindak tanpa memihak dalam segala hal. Di satu sisi, Timotius harus menghormati para penatua yang baik pimpinannya dan memperlakukan mereka dengan sepatutnya. Di sisi lain, Timotius harus terbuka untuk menerima tuduhan terhadap para penatua itu bila terdapat cukup saksi. Bahkan, ia harus menegur mereka yang terbukti bersalah, bila perlu menegur secara terbuka. Dasar nasihat Rasul Paulus bukan sekadar kenyataan bahwa ke-benaran akan segera nyata dan tidak dapat terus tersembunyi di hadap-an manusia. Beliau sadar betul bahwa hidup kita senantiasa terbuka dan transparan di hadapan Allah atau Coram Deo. Tidak ada yang ter-sembunyi di hadapan Allah. Allah, Kristus Yesus, dan malaikat-malaikat pilihan-Nya adalah saksi atas segala sesuatu. Apa makna hal itu bagi kita? Di satu sisi, kita bersukacita bahwa pada akhirnya, yang benar akan dinyatakan sebagai benar dan yang salah akan dinyatakan sebagai salah oleh Allah. Di sisi lain, kenyataan ini seharusnya membuat kita hidup de-ngan gentar karena kita tahu bahwa kita harus mempertanggungja-wabkan pikiran, perkataan, dan tindak tanduk kita, bukan hanya di hadapan manusia, tetapi juga—terutama—di hadapan Allah Tritunggal. Sayang sekali, sejarah mencatat adanya orang-orang percaya atau para pemimpin gereja yang sangat memikirkan kepentingan diri sendiri, subjektif, dan memandang bulu, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Hari ini, bagaimana cara Anda bertindak? Apakah Anda bertindak tanpa memihak saat anak-anak Anda bertengkar? Apakah Anda berlaku murni terhadap rekan-rekan kerja dan rekan-rekan sepelayanan Anda? Apakah Anda menghormati mereka yang memang layak menerima hormat, dan Anda mengingatkan—bahkan menegur—mereka yang terbukti bersalah? [HL]