Lembu Jantan Hapus Lembu Emas

Imamat 8

Di dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Allah memerintahkan Musa untuk menahbiskan Harun dan anak-anaknya. Gambaran prosesi penahbisan ini dijelaskan secara amat terperinci, termasuk masalah pakaian, minyak urapan, dan (terutama) adanya lembu jantan korban penghapus dosa serta dua domba jantan dan bakul berisi roti yang tidak beragi (8:2). Gambaran lebih lengkap tentang penahbisan Harun dan anak-anaknya dapat dibaca dalam Keluaran 28-29. Penahbisan Harun sebagai imam besar dan anak-anak Harun sebagai para imam yang melayani dalam Kemah Pertemuan dan melayani mezbah adalah agar umat Allah mengetahui bahwa “[Dia-lah] TUHAN Allah yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, supaya [Dia] diam di tengah-tengah mereka, [menjadi] Allah mereka” (Kel. 29: 44-46).

Dalam Imamat pasal 8, frase “yang diperintahkan Tuhan” tertulis sebanyak 7 (tujuh) kali (8:4; 9; 13; 17; 21; 29; 36). Pengulangan sampai tujuh kali—angka kesempurnaan dalam perspektif Alkitab—menunjuk-kan bahwa penahbisan Harun dan anak-anaknya sebagai imam telah dilakukan “secara utuh”. Pengulangan ini juga memperlihatkan ketaatan Musa dan Harun “sepenuhnya” terhadap firman Tuhan Allah. Umat Allah yang berkumpul (8:4) dalam upacara penahbisan menunjukkan bahwa upacara itu adalah “tonggak sejarah” dalam sejarah umat Allah (bandingkan dengan 8:9 tentang “penahbisan orang Lewi” dan Bilangan 20:8 tentang narasi “air dari bukit batu”).

Ada satu hal yang mengingatkan akan kasih karunia Allah dalam prosesi ritual ini, yaitu adanya “lembu jantan” sebagai korban penghapus dosa. Harun dan anak-anaknya menerima pengampunan melalui penyembelihan korban lembu dan melalui darahnya yang menyucikan. Pembuatan “Lembu” (“anak lembu emas”, Keluaran 32) adalah kesalahan fatal Harun yang membuat Allah murka terhadap umat-Nya. Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih karunia-Nya kepada Harun dan anak-anaknya melalui seekor “lembu” lain sebagai korban penghapus dosa. Jelaslah bahwa Tuhan masih mau mengampuni Harun dan memakai dia sebagai imam-Nya, sekalipun dia telah melakukan kesalahan besar. Apakah Anda sudah bersyukur karena kita mempunyai seorang Imam Besar Agung yang jauh melebihi Harun (Ibrani 4: 14 dan seterusnya.)? [GI Abadi]