Bacaan Alkitab hari ini:
Roma 7
Roma pasal 7:13-26 merupakan sumber perdebatan teologis. Ada orang yang berpendapat bahwa yang dibicarakan menyangkut kondisi penulis sebelum percaya kepada Kristus, tetapi ada pula orang yang berkeyakinan bahwa yang dibicarakan adalah menyangkut kondisi penulis sesudah percaya kepada Kristus. Menurut Anda, pendapat manakah yang benar?
Ada tiga alasan yang menunjukkan bahwa pendapat kedua—yaitu bahwa penulis sudah percaya kepada Kristus—merupakan pendapat yang benar: Pertama, secara terbuka dan jujur, penulis menceritakan pergumulan imannya. Dia tidak membicarakan kesalehan hidupnya dengan gambaran yang muluk-muluk. Hati dan kehendak penulis seperti terbagi dua, sehingga dia seperti manusia dengan dua natur (sifat bawaan), yaitu natur yang menyukai hukum-hukum Allah dan natur yang melawan hukum-hukum Allah. Apakah penyebab pergumulan seperti itu? Jelas bahwa penyebab pergumulan itu adalah dosa yang diam di dalam dirinya (7:20). Pengalaman seperti ini amat berbeda dengan pengalaman orang yang bisa berbuat dosa dengan tenang (menikmati dosa). Kedua, saat menulis surat Roma, sang penulis—yaitu Rasul Paulus—sudah mengikut Tuhan Yesus selama kurang lebih 22 tahun. Ia bukan orang Kristen baru dan ia telah dipakai Tuhan dalam pemberitaan Injil. Ketika ia berkata: “Aku, manusia celaka” (7:24), dia membicarakan tentang pergumulan yang dialami umat Tuhan. Dalam dirinya ada musuh yang tidak mau takluk kepada kebenaran. Musuh dalam jiwanya selalu siap melawan segala usaha yang dia lakukan untuk berbuat kebajikan. Ketiga, Rasul Paulus menyadari bahwa pergumulan yang dialami umat Tuhan itu tidak bisa diselesaikan hanya dengan melakukan perbuatan tertentu, sehingga dia bertanya, Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (7:24). Dia sendiri lalu menjawab, “Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (7:25). Jawaban ini jelas menunjukkan bahwa Tuhan Yesuslah yang bisa menolong dirinya.
Kita semua juga menghadapi peperangan batin yang sama dengan yang dihadapi oleh Rasul Paulus. Apakah kita ingin menang dalam peperangan batin ini? Bersandarlah kepada Tuhan Yesus,! Dia pasti akan menolong kita, sehingga kita akan bisa menang dalam konflik batin yang kita hadapi ini. [Souw]