Doa adalah Sumber Kekuatan (Renungan tentang Doa)

Bacaan Alkitab hari ini:

Matius 26:31-46

Untuk apa Tuhan Yesus datang ke dunia ini? Apakah Dia menyadari maksud kedatangan-Nya? Ya, Tuhan Yesus adalah Allah Sejati yang datang ke dunia ini dan menjadi Manusia Sejati untuk menebus dosa manusia. Tugas ini berat karena menebus dosa manusia berarti menanggung murka Allah terhadap manusia berdosa. Yang paling mengerikan bagi Tuhan Yesus bukanlah penderitaan fisik di kayu salib, melainkan penderitaan rohani karena ditinggalkan oleh Allah (Matius 27:46). Ketika Tuhan Yesus datang ke dunia ini, kesatuan-Nya dengan Allah Bapa di sorga tidak pernah hilang (Yohanes 10:30). Akan tetapi, saat Tuhan Yesus berada di kayu salib, Ia menempati posisi manusia berdosa yang sedang menerima hukuman Allah. Kengerian Tuhan Yesus menghadapi peristiwa tersebut terlihat jelas dalam bacaan Alkitab hari ini (Perhatikan Matius 26:38-39). Dalam Lukas 22:41-44, dijelaskan bahwa rasa ketakutan menghadapi murka Allah membuat peluh Tuhan Yesus menjadi tetesan darah (kondisi yang disebabkan karena stres berat).

Perhatikan bahwa untuk menghadapi tugas yang berat itu, persiapan Tuhan Yesus adalah bergumul dalam doa di Taman Getsemani. Kepada murid-murid-Nya, Tuhan Yesus berpesan, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Sayangnya, para muridnya tidak bisa menguasai rasa mengantuk sehingga mereka semua tertidur (Matius 26:40, 43). Bagi Tuhan Yesus, doa adalah sumber kekuatan terpenting dalam menghadapi semua tantangan dalam kehidupan ini.

Apakah tujuan hidup Anda? Apakah hal terpenting yang ingin Anda lakukan dalam kehidupan Anda? Apakah tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam kehidupan Anda? Apakah Anda harus bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu yang Anda anggap sebagai di luar kemampuan Anda? Apa pun tujuan hidup Anda, apa pun tantangan yang Anda hadapi, dan apa pun tanggung jawab yang harus Anda pikul, hal terpenting yang harus Anda lakukan sebagai persiapan adalah bergumul dalam doa. Bila Anda telah bergumul dalam doa dan Anda percaya bahwa Allah berkenan dan menyertai Anda, Anda akan sanggup menghadapi tantangan apa pun dalam kehidupan Anda. Bersama dengan Rasul Paulus, marilah kita memegang keyakinan bahwa “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13) [P]