Bacaan Alkitab hari ini:
Kejadian 34
Pasal 34 ini sangat unik karena penulisnya menyelipkan suatu kisah aib yang luar biasa di pertengahan kisah kembalinya Yakub kepada Ishak. Kisah aib tersebut terbagi menjadi dua bagian: Pertama, kisah pemerkosaan Dina (satu-satunya putri Yakub yang tercatat di Alkitab) oleh Sikhem, anak Hemor—raja negeri Hewi. Kedua,kisah pembalasan dendam oleh Simeon dan Lewi yang mewakili keluarga Yakub. Penempatan kisah ini di tengah-tengah perjalanan pulang Yakub ke Tanah Kanaan memang sangat menarik, apalagi hal tersebut terjadi setelah situasi terlihat normal pasca rekonsiliasi Yakub dan Esau. Sesungguhnya, apakah yang terjadi?
Perhatikanlah konteks yang menyebabkan terjadinya aib pertama, yaitu aib yang menyangkut diri Dina. Ayat 1 jelas menceritakan bahwa Dina mengunjungi perempuan-perempuan negeri itu, namun alasannya tidak disebutkan. Kenekatan Dina yang pergi sendirian ke sana sungguh merupakan suatu kesalahan fatal mengingat kondisi zaman dahulu yang tidak aman bagi seorang perempuan muda untuk pergi sendirian tanpa dikawal keluarganya. Yakub dan keluarganya telah lalai dalam mengawasi anak perempuan tersebut! Kecerobohan Dina (dan keluarganya) menimbulkan akibat yang amat tragis.
Aib tersebut kemudian diperparah oleh aib kedua. Anak-anak Yakub berusaha melakukan pembalasan dendam dengan siasat licik: Mereka meminta seluruh penduduk negeri Hewi untuk bersunat. Permintaan itu disetujui oleh Hemor dan Sikhem. Saat mereka dalam keadaan lemah (kesakitan), Simeon dan Lewi melakukan penumpasan massal dan menjarah harta kota itu. Aib kedua ini lebih mengerikan dari aib pertama, karena mereka melakukan kekejian dengan berkedok perintah Tuhan (17:10-14)! Sungguh luar biasa dosa yang mereka perbuat! Rupanya semua kebaikan yang telah Tuhan lakukan untuk keluarga Yakub tidak membuat mereka bersyukur dan waspada, namun mereka menjalani kehidupan yang sama dengan orang-orang yang tidak beriman.
Sesungguhnya, ketidaksetiaan pada Tuhan bisa terlihat dari hal-hal kecil di dalam kehidupan kita. Barangsiapa setia dalam hal-hal kecil, ia akan dapat dipercaya dalam hal-hal besar (bandingkan dengan Matius 25:23). Sudahkah Anda mempraktikkan kesetiaan kepada Tuhan dalam kehidupan Anda hari ini? [Sung]