Bacaan Alkitab hari ini:
Matius 7:15-29
Di bagian penutup khotbah di bukit, Tuhan Yesus mengingatkan para pendengarnya untuk berhati-hati terhadap para nabi palsu (7:15-20) dan para pengikut palsu (7:21-23). Perbedaan antara pengikut sejati dan pengikut palsu terlihat dari respons terhadap pengajaran Tuhan Yesus (7:24-27). Walaupun sama-sama mendengar, pengikut sejati melakukan apa yang mereka dengar, sedangkan pengikut palsu tidak melakukannya. Dengan mendengar dan melakukan pengajaran Tuhan Yesus, kita melakukan kehendak Bapa di Sorga (7:21). Para pendengar takjub karena Tuhan Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa (7:28-29), tidak seperti para ahli Taurat yang sering mengutip pendapat orang lain yang dianggap berwewenang sebagai sumber otoritas. Yesus Kristus berkuasa menentukan siapa yang boleh masuk dalam Kerajaan Sorga (7:21-23). Dia juga menyejajarkan ajaran-Nya dengan Firman Tuhan (7:24, 26).
Pada saat penghakiman terakhir, Tuhan Yesus menguraikan bahwa akan ada banyak kejutan saat itu. Kepalsuan para pengikut akan terbongkar. Para pengikut palsu ini mengotot bahwa mereka benar di hadapan Tuhan berdasarkan segala pelayanan yang mereka lakukan demi nama Tuhan Yesus, yang terlihat spektakuler dan mereka anggap bakal mengesankan Tuhan (7:22). Akan tetapi, Tuhan Yesus sama sekali tidak terkesan dan Ia berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu! ... ” (7:23).
Apakah yang harus kita lakukan agar kita bisa diterima oleh Tuhan? Segala kesalehan kita hanya seperti kain kotor di mata Tuhan. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk layak mendapat perkenanan Tuhan. Akan tetapi, syukur kepada Allah! Allah tidak diam di Sorga melihat umat-Nya hidup menuju kehancuran. Allah tidak hanya mengutus para nabi-Nya, tetapi Ia sendiri datang ke dunia melalui Yesus Kristus untuk menyatakan cinta-Nya kepada kita. Yesus Kristus mati di kayu salib untuk menanggung murka Allah, sehingga kita bisa diterima Allah dan memuliakan Dia. Inilah yang paling membedakan kekristenan dengan kepercayaan yang lain! Kepercayaan atau agama lain mendorong kita melakukan sesuatu—perbuatan baik atau amal—supaya kita dapat diterima oleh Allah. Akan tetapi, orang Kristen berbuat baik sebagai respons terhadap Allah yang sudah menerima dan mengasihi kita apa adanya. Salib adalah bukti dari kasih dan anugerah Allah dalam hidup kita. Apakah Anda masih terkagum-kagum akan salib Kristus saat ini? [FL]