2 Korintus 12:11-21
Beberapa kali Rasul Paulus menegaskan bahwa pelayanannya kepada jemaat Korintus itu bukanlah untuk mencari keuntungan. Mengapa Rasul Paulus melakukan penegasan ini? Penyebabnya adalah karena saat itu, ada banyak orang yang memberitakan firman Allah agar mendapat-kan uang. Rasul Paulus tidak mau bila pelayanannya terhambat karena masalah uang. Oleh karena itu, dia tidak mau menerima uang dari jemaat Korintus. Sebaliknya, dia bekerja keras dengan melakukan pekerjaan sebagai seorang tukang kemah (Kisah Para Rasul 18:3). Yang nampak aneh, dia justru bersedia menerima pemberian dari jemaat di wilayah Makedonia (jemaat Filipi, Tesalonika, dan Berea) yang relatif miskin bila dibandingkan dengan jemaat Korintus. Nampaknya, Rasul Paulus kuatir bahwa bila dia menerima bantuan keuangan dari jemaat Korintus, bisa berkembang gosip yang akan menghambat pelayanannya. Karena motivasi Rasul Paulus dalam melayani adalah untuk melakukan kehendak Allah, bukan untuk mencari keuntungan, dia tidak mau bila pelayanannya terganggu oleh masalah uang (2:17; 7:2; 8:1-5; 11:9; 12:13-18; Filipi 4:18).
Sikap Rasul Paulus dalam hal uang mengajarkan dua prinsip pen-ting dalam kehidupan bergereja: Pertama, pelayanan dalam gereja tidak boleh dilandasi oleh motivasi mencari keuntungan (uang). Bila motivasi pelayanan adalah mencari keuntungan, ada kemungkinan (potensi) bahwa pelayanan itu menyesatkan. Bagaimana dengan pelayanan kita masing-masing? Bila kita masih memiliki keinginan mencari keuntungan di dalam gereja, kita harus mengevaluasi kasih kita kepada Tuhan dan kepada sesama. Kedua, saling memberi dalam kehidupan bergereja merupakan sesuatu yang wajar, bahkan sudah semestinya, bila setiap pemberian dilandasi oleh ketulusan serta motivasi agar terjadi keseimbangan (lihat renungan 2 Korintus 8:1-15). Bila saling memberi dilakukan secara semestinya, saling memberi akan mewujudkan kesatuan dalam gereja. Oleh karena itu, waspadalah agar setiap orang yang memberi tidak merasa superior (merasa berkuasa) karena telah memberi. Ingatlah bahwa seharusnya kita memberi sebagai ungkapan rasa syukur karena kita telah menerima karunia yang berlimpah-limpah dari Tuhan, terutama karunia keselamatan, tetapi juga berbagai karunia lain, termasuk karunia berupa harta benda atau uang. [GI Purnama]