2 Korintus 5:11-21
Pengertian “takut akan Tuhan” ada dua macam, tergantung dari pandangan orang itu terhadap Tuhan. Bagi orang yang membenci Tuhan, “takut akan Tuhan” menunjuk kepada perasaan terpaksa yang dilandasi oleh rasa takut terhadap hukuman Tuhan. Bagi orang yang mengasihi Tuhan, “takut akan Tuhan” menunjuk kepada rasa hormat yang dilandasi oleh kasih kepada Tuhan. Dalam bacaan Alkitab hari ini, jelas bahwa “takut akan Tuhan” (5:11) menunjuk kepada pengertian yang kedua. Rasa hormat kepada Tuhan yang dilandasi oleh kasih akan membuat seseorang berusaha melakukan kehendak Tuhan. Dia merasa “takut” menentang kehendak Tuhan, bukan karena kekuatiran bahwa Tuhan akan menghukum dirinya, tetapi karena adanya kasih membuat dia tidak ingin menyakiti hati Tuhan.
“Takut akan Tuhan” yang digerakkan oleh kasih merupakan lan-dasan bagi seluruh kehidupan Rasul Paulus, termasuk menjadi landasan bagi cara pandangnya terhadap sesama (5:14, 16) dan bagi pelayanan-nya (meyakinkan orang, 5:11). Karena pelayanannya dilandasi oleh takut akan Tuhan, Rasul Paulus tidak pernah menyerah saat menghadapi pe-nolakan, bahaya dalam perjalanan, penjara, dan penganiayaan. Komit-men pelayanannya tidak pernah pudar. Bisa dikatakan bahwa Rasul Paulus tidak takut menghadapi tantangan apa pun karena satu-satunya yang dia takuti adalah menyakiti hati Tuhan. Tepatlah bila Rasul Paulus mengatakan, “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami” (5:14). Di dalam Kristus, Rasul Paulus—mantan penganiaya orang-orang Kristen—berubah total dan menjadi seorang yang menyerahkan dirinya untuk melayani Tuhan secara habis-habisan.
Bagaimana dengan diri Anda: Apakah Anda mengasihi Tuhan? Apakah kasih Anda kepada Tuhan cukup besar sehingga Anda takut menyakiti hati Tuhan? Apakah Anda memiliki kerinduan untuk melaksa-nakan kehendak Tuhan dalam kehidupan Anda? Bila Anda tidak pernah mengaitkan hidup Anda dengan kehendak Tuhan bagi diri Anda, hal itu merupakan petunjuk bahwa Anda kurang mengasihi Tuhan. Evaluasilah diri Anda: Apakah Anda benar-benar meyakini bahwa Tuhan Yesus sudah mati untuk menebus dosa Anda? Bila Anda sudah memperoleh keselamatan di dalam Kristus, seharusnya Anda meneruskan berita kese-lamatan itu kepada orang-orang yang sedang menuju kebinasaan! [GI Purnama]