Bacaan Alkitab hari ini:
Ayub 22
Elifas terlalu yakin bahwa dirinya benar! Dia membiarkan pikirannya berkembang secara liar, sehingga ia berfantasi tentang dosa yang telah dilakukan Ayub yang membuat Ayub mengalami hukuman berupa penderitaan yang dahsyat (22:10-11). Elifas menuduh Ayub melakukan banyak kejahatan, yaitu menerima gadai dan merampas pakaian orang miskin, tidak mau menolong orang yang kelaparan dan kehausan, merampas tanah orang yang lemah, tidak memiliki belas kasihan terhadap para janda dan yatim piatu (22:5-9). Elifas juga menuduh bahwa Ayub telah melecehkan Allah dan meniru perbuatan orang-orang jahat (22:12-17). Semua tuduhan Elifas ini adalah tuduhan yang berdasarkan fantasinya tentang Ayub, bukan berdasarkan fakta.l Oleh karena itu, walaupun nasihat yang diberikan oleh Elifas nampaknya baik dan benar (22:21-30), nasihatnya hanyalah omong kosong yang tidak berguna karena tidak relevan dengan kondisi Ayub.
Kita harus selalu menyadari bahwa sebagai manusia biasa, diri kita terbatas! Kita tidak bisa melihat apa yang tidak kita lihat dan dugaan kita tentang hal-hal yang tidak kita lihat bisa keliru, bahkan penafsiran kita terhadap apa yang kita lihat pun bisa salah. Sadarilah bahwa setiap orang berbeda. Hal-hal seperti penyebab datangnya penyakit, penyebab kegagalan, dan penyebab kemiskinan pada banyak orang bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, membiarkan pikiran kita berfantasi tentang hal-hal yang tidak benar-benar kita ketahui merupakan sesuatu yang konyol (tidak berguna, sia-sia). Lebih baik kita mengaku “tidak tahu” daripada kita “sok tahu” (berlagak tahu, padahal sebenarnya kita tidak tahu).
Tahukah Anda bahwa vonis hakim pun bisa salah, sehingga ada sistem “banding” yang disediakan bagi seorang yang telah divonis bersalah oleh pengadilan? Tahukah Anda bahwa ada banyak perceraian yang terjadi karena si penggugat meyakini informasi yang keliru tentang pasangannya? Pernahkah Anda menuduh seseorang telah melakukan ini atau itu dan kemudian ternyata bahwa tuduhan Anda itu salah? Kita harus sangat berhati-hati bila hendak menafsirkan sesuatu yang tidak kita lihat sendiri atau sesuatu yang tidak kita alami sendiri. Jangan cepat memberi nasihat, apa lagi melontarkan tuduhan, sebelum kita memahami masalah secara jelas. Ingatlah selalu bahwa bila kita melakukan “salah tuduh”, akibatnya bisa fatal bagi diri kita dan bagi orang lain! [P]