Bacaan Alkitab hari ini : 2 Tesalonika 1
Orang Kristen baru sering menyangka bahwa menjadi Kristen akan membebaskan kita dari masalah dan penderitaan. Pandangan semacam itu salah! Salah pula pandangan bahwa orang Kristen baru bisa menunjukkan kesaksian hidup yang baik bila kondisi aman. Orang Kristen di Tesalonika mengalami kesukaran dan penderitaan sejak awal mereka menjadi Kristen (1 Tesalonika 1:6; 2:14; 3:3; 2 Tesalonika 1:4). Sekalipun demikian, mereka tetap bisa menjadi teladan bagi orang percaya di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (1 Tesalonika 1:7). Apakah penderitaan orang benar menunjukkan bahwa Allah tidak adil atau tidak peduli terhadap umat-Nya? Tidak! Keadilan Allah baru akan terlihat (terwujud) sepenuhnya saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Saat itulah, penghukuman Allah (berupa kebinasaan selama-lamanya) terhadap orang yang tidak mau mengenal Allah dan tidak menaati Injil Yesus Kristus akan terwujud.
Walaupun penderitaan jemaat Tesalonika semakin meningkat, iman jemaat semakin bertambah dan kasih persaudaraan di antara mereka semakin kuat. Ketabahan dan iman jemaat Tesalonika itulah yang membuat Rasul Paulus dan seluruh tim pelayanannya selalu bersyukur kepada Allah. Bagi Rasul Paulus, penderitaan karena Kristus adalah suatu karunia (Filipi 1:29). Oleh karena itu, seharusnya penderitaan tidak membuat orang Kristen mengeluh atau mengomel. Saat menghadapi penderitaan itulah seharusnya iman Kristen makin menonjol. Bagaimana Anda bersikap saat Anda mengalami penderitaan: Apakah iman Anda makin terwujud dalam tindakan nyata? Atau sebaliknya, apakah Anda menjadi pasif? Jadilah teladan saat Anda menghadapi penderitaan! [P]