Bacaan Alkitab hari ini : Kisah Para Rasul 15
Pelaksanaan misi tidak pernah bebas dari masalah. Ada masalah kecil yang dengan mudah dapat diselesaikan, tetapi ada masalah besar yang perlu diselesaikan melalui persidangan yang dihadiri oleh para pemimpin gereja. Dalam pelaksanaan misi yang dijalankan tim PI Rasul Paulus, muncul suatu masalah yang serius, yaitu perbedaan kebiasaan (budaya) antara orang Yahudi dengan orang bukan Yahudi. Perbedaan yang paling penting adalah masalah sunat. Orang Yahudi—sebagai keturunan Abraham—terikat oleh perjanjian dengan Allah yang disahkan dengan sunat, bahkan orang asing yang tinggal bersama orang Yahudi pun harus disunat (Kejadian 17:10-14). Hal ini membuat banyak orang Yahudi meyakini bahwa orang bukan Yahudi yang menerima Injil keselamatan di dalam Yesus Kristus pun harus disunat. Akan tetapi, Rasul Paulus dan Barnabas yang langsung terjun ke ladang misi menolak karena keharusan sunat bagi orang bukan Yahudi hanya menjadi penghalang bagi pemberitaan Injil. Itulah yang melatarbelakangi diadakannya sidang raya (besar) di Yerusalem (15:1-2). Dalam sidang raya yang dipimpin oleh Yakobus itu akhirnya disepakati bahwa orang bukan Yahudi tidak perlu disunat, tetapi mereka tidak boleh memakan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, harus menjauhi percabulan, dan tidak boleh memakan daging binatang yang mati dicekik, serta tidak boleh meminum darah segar (15:13-20). Ada masalah etis (seperti masalah LGBT) dan masalah teologis (seperti pemahaman tentang Roh Kudus) yang mungkin harus dipecahkan dalam sebuah persidangan raya. Apakah Anda sadar bahwa penyelenggaraan sidang raya dalam denominasi gereja Anda penting untuk menyatukan gereja? [P]