Bacaan Alkitab hari ini : Lukas 12
Tuhan memperingatkan mereka yang mempunyai harta benda berkelimpahan agar jangan bergantung kepada materi. Tanda bahwa seseorang bergantung kepada materi adalah adanya keinginan untuk memiliki lebih banyak materi (tanpa batas). Perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh (12:16- 21) bukanlah larangan untuk sukses. Permasalahannya adalah pemahaman tentang kebahagiaan, jaminan hidup, dan kepuasan hidup. Orang bodoh menjadikan harta sebagai sumber kepuasan dan jaminan hidup. Dia berbicara tentang dirinya saja, sehingga jelas bahwa ia bersikap egois, hanya memikirkan diri sendiri. Dia menolak untuk berbagi dan memperhatikan orang lain. Dia sama sekali tidak memikirkan hidup yang kekal, hidupnya hanya terfokus pada saat ini saja.
Tuhan menyebut orang kaya itu sebagai orang yang bodoh, padahal orang semacam itu tidaklah bodoh menurut ukuran dunia. Saat ini, orang semacam itu mungkin adalah orang yang sangat pintar dalam hal bisnis (mencari uang). Akan tetapi, dalam pandangan Allah, orang itu bodoh karena lebih mempercayai materi daripada Tuhan. Orang ini merasa tidak memerlukan Tuhan. Segala kebanggaannya akan berakhir ketika Allah mengambil jiwanya karena orang kaya itu tidak mempersiapkan diri untuk memasuki kekekalan. Harta bukanlah jaminan untuk bisa mendapatkan hidup yang kekal.
Tuhan memberikan harta kepada manusia bukan sebagai tempat sandaran yang memberikan arti hidup. Harta hanyalah alat yang Tuhan pakai untuk memelihara kehidupan manusia. Harta merupakan alat bagi manusia untuk menjadi berkat bagi orang lain. Jadilah orang kaya yang takut akan Tuhan, bukan orang kaya yang bodoh! [LH]