Kuasa yang sia-sia
Pengkhotbah 3:16-4:6
Dalam bacaan Alkitab sebelumnya (3:1-15), Pengkhotbah memperli-hatkan bahwa sesungguhnya, manusia tidak berkuasa atas hidup-nya. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Pengkhotbah memperlihatkan bahwa bila seseorang menganggap dirinya berkuasa memakai kekuasaannya secara sewenang-wenang, pasti akan timbul ketidakadilan (3:16) dan penindasan (4:1).
Berdasarkan pengamatannya, Pengkhotbah menemukan bahwa dalam hidup manusia di bawah matahari, banyak terjadi ketidakadilan. Di pengadilan, tempat yang seharusnya untuk menegakkan keadilan pun, ternyata bisa ditemukan ketidakadilan (3:16). Orang yang berkuasa—yang seharusnya memberi kesejahteraan—justru melakukan penindasan (4:1). Pengkhotbah melihat bahwa sumber ketidakadilan dan penindasan adalah iri hati seseorang terhadap orang lain (4:4). Itulah sebabnya, keti-dakadilan dan penindasan bisa terjadi kepada semua orang. Bila kita me-nuntut agar kita diperlakukan adil secara sempurna di bawah matahari, kita akan sulit menemukan kebahagiaan. Kita hanya akan menemukan kebahagiaan bila kita memandang keadilan Allah, karena Dialah yang Mahaadil. Dia akan mengadili seluruh umat manusia secara adil. Peng-khotbah mengingatkan bahwa mereka yang—dengan kekuasaannya—memutarbalikkan keadilan serta melakukan penindasan akan menerima ganjaran dari Allah. Allah akan mengadili secara adil (3:17). Oleh karena itu, janganlah berlaku tidak adil sehingga kita menindas orang lain. Mereka yang menyalahgunakan kekuasaan tidak ubahnya dengan bina-tang yang tidak menikmati kehidupan setelah kematiannya. Semuanya akan berakhir dengan kesia-siaan (3:19-22).
Jagalah hati Anda agar Anda tidak memiliki perasaan iri hati. Milikilah hati yang takut akan Allah karena Allah akan mengadili semua orang secara adil. Jangan menuntut keadilan dari dunia yang berdosa yang tidak sanggup untuk bertindak adil sepenuhnya. Bersikaplah tenang dan bersandarlah kepada TUHAN saat Anda menemui atau mengalami ketidakadilan dan penindasan. Hiburlah mereka yang tertindas. Itulah yang diharapkan oleh Pengkhotbah.
Sebagai pimpinan, orang tua, karyawan, atau dalam posisi apa pun, apakah Anda telah menggunakan kekuasaan yang Anda miliki secara adil dan sesuai dengan kehendak Allah? [BW]