GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Keadilan dan Kebaikan Allah

Zefanya 3

Mengapa teguran Allah kepada umat Yehuda amat keras? Bacaan Alkitab hari ini menyebut umat Yehuda sebagai “si pemberontak” dan “si cemar”. Mereka tidak peduli terhadap teguran dan kecaman. Para pemimpin Yehuda seperti singa yang mengancam, bukan pelindung. Para hakim seperti serigala yang membahayakan, bukan tempat mem-peroleh keadilan. Para nabi adalah nabi palsu yang tidak menyampaikan kehendak Tuhan. Para imam justru menajiskan persembahan kepada Allah, bukan menguduskan. Keruntuhan Kerajaan Israel Utara karena serangan Asyur tidak membuat umat Yehuda melakukan introspeksi dan bertobat. Sebaliknya, kehidupan umat Yehuda justru menjadi semakin berdosa (3:1-7).

TUHAN itu adil. Bila kesempatan bertobat yang diberikan Allah kepada bangsa-bangsa—bukan hanya umat Israel Utara dan Yehuda—tidak disambut, Allah akan menjatuhkan hukuman (3:8; bandingkan dengan 1:7-2:15). Walaupun Alkitab hanya menceritakan hukuman terha-dap umat Yehuda, bangsa-bangsa lain yang menentang umat TUHAN jelas pada gilirannya menerima hukuman TUHAN juga. Sekalipun demi-kian, TUHAN itu baik. Ia bukan hanya akan memulihkan umat-Nya, tetapi juga akan membarui bangsa-bangsa lain. TUHAN akan membiarkan hi-dup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yaitu umat yang mengandal-kan TUHAN, bukan mengandalkan diri sendiri (3:9-13). Saat pemulihan umat TUHAN terjadi, TUHAN akan berdiam di tengah umat-Nya, sehingga umat-Nya bersukacita (3:14-20). Pemulihan umat TUHAN ini terlihat dalam beberapa tahap, yaitu: Pertama, pemulihan dari pembu-angan di Babel. Kedua, pemulihan saat orang Yahudi yang tersebar di seluruh dunia kembali dan mendirikan Republik Israel pada tahun 1948. Ketiga, pemulihan yang mencakup semua bangsa, yang terjadi saat Tuhan Yesus datang kembali untuk kedua kali.

Teguran Allah yang sangat keras terhadap dosa itu bukan hanya ditujukan bagi umat Yehuda, tetapi juga bisa ditujukan kepada seluruh umat TUHAN dari segala bangsa di sepanjang zaman. Keadilan Allah yang menghukum dosa dan kebaikan Allah yang membuat Ia bersedia memulihkan setiap orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya itu merupakan ciri yang melekat pada diri Allah. Saat Anda menerima hukuman Allah, apakah Anda mengintrospeksi diri? Saat Anda terpuruk, apakah Anda mengharapkan pertolongan Allah? [P]