Pangkalan Misi
Kisah Para Rasul 13:50-14:28
Pemberitaan Injil dengan cara berkeliling itu melelahkan, baik secara fisik maupun secara mental. Di beberapa tempat, Rasul Paulus dan Barnabas menemui pola respons yang mirip, yaitu: Pertama, sebagian orang Yahudi bersikap terbuka untuk menerima berita Injil, tetapi sebagian lagi menutup diri. Kedua, orang bukan Yahudi lebih terbuka untuk menerima berita Injil. Akan tetapi, keterbukaan mereka terhadap berita Injil membuat orang Yahudi yang menolak berita Injil menjadi iri, marah, lalu menjadi oposisi. Di Ikonium, orang Yahudi yang menentang pemberitaan Injil berniat melempari Rasul Paulus dan Barnabas dengan batu, tetapi mereka berhasil melarikan diri ke Listra. Ketiga, mujizat dan tanda bersifat meneguhkan berita Injil. Akan tetapi, mujizat dan tanda dapat disalahpahami. Saat Rasul Paulus menyembuhkan seorang lumpuh di Listra, masyarakat menjadi salah paham serta menganggap Paulus dan Barnabas dianggap sebagai dewa. Barnabas mereka anggap seba-gai Dewa Zeus, sedangkan Rasul Paulus mereka anggap sebagai Dewa Hermes. Mereka mengklarifikasi, tetapi orang banyak sulit—atau tidak mau—mendengar. Dalam situasi kacau, orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium yang menentang pemberitaan Injil datang dan memprovo-kasi massa, lalu massa menjadi marah dan melempari Rasul Paulus de-ngan batu. Kemungkinan, beliau diseret keluar kota dalam keadaan ping-san, lalu ditinggalkan, tetapi beliau bisa bangun kembali dan melanjutkan perjalanan misi ke Derbe. Di kota itu, mereka memperoleh banyak mu-rid, lalu mereka kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia di Pisidia untuk menguatkan hati para murid di situ serta menetapkan para penatua jemaat. Setelah menjelajahi seluruh Pisidia, mereka tiba di Pamfilia dan memberitakan firman di Perga, lalu mereka kembali ke gereja Antiokhia yang telah mengutus mereka untuk memberi laporan tentang perjalanan mereka, dan tentu saja juga untuk memberi informasi tentang pokok-pokok doa yang diperlukan bagi pelayanan misi.
Gereja Antiokhia di Siria adalah gereja pertama yang mengutus misionari untuk melakukan perjalanan misi. Kita bisa menyebut gereja Antiokhia ini sebagai Pangkalan Misi. Pada masa kini, kita masih memerlukan gereja yang bersedia menjadi pangkalan misi seperti gereja Antiokhia. Bagaimana dengan gereja Anda: Apakah gereja Anda juga merupakan pangkalan misi? [P]