Pencurahan Roh Kudus
Kisah Para Rasul 2:1-13
Sebutan “hari Pentakosta” dalam bacaan Alkitab hari ini bisa dilihat dari dua perspektif—atau sudut pandang—yang berbeda. Bagi orang-orang pada masa itu, “hari Pentakosta” adalah hari raya peng-ucapan syukur atas datangnya musim panen gandum. Akan tetapi, ber-dasarkan peristiwa yang dituliskan pada bacaan Alkitab hari ini, hari raya ini diadopsi oleh gereja dan diberi pengertian baru, yaitu sebagai hari peringatan pencurahan Roh Kudus. Pengadopsian nama hari raya de-ngan pengertian baru ini terjadi pula untuk hari raya Paskah. Pada masa kehidupan Tuhan Yesus di bumi, Paskah adalah hari raya untuk memper-ingati keluarnya bangsa Israel dari Tanah Mesir. Akan tetapi, gereja telah mengadopsi hari raya itu sebagai hari untuk memperingati kebangkitan Kristus dari kematian. Sebenarnya, para ahli Perjanjian Lama meyakini bahwa hari raya yang dirayakan pada masa Perjanjian Lama itu adalah adopsi terhadap hari raya bangsa Kanaan yang berkaitan dengan masalah pertanian, khususnya menyangkut kesuburan tanah. Akan teta-pi, hari-hari raya itu diperingati oleh bangsa Israel dengan makna dan cara memperingati yang sangat berbeda. Oleh karena itu, cara gereja mengadopsi hari raya Paskah dan hari raya Pentakosta dengan makna baru bisa dikatakan sebagai meniru cara Allah mengadopsi hari raya bangsa Kanaan.
Pencurahan Roh Kudus yang terjadi pada hari raya Pentakosta telah mengubah total kehidupan para murid. Sebelumnya, saat Tuhan Yesus ditangkap di Taman Getsemani, tampak jelas bahwa para murid merasa ketakutan sehingga mereka melarikan diri (Matius 26:56). Simon Petrus, yang sebelumnya berani memotong telinga hamba Imam Besar, berubah menjadi pengecut dan tidak berani mengaku terus terang bahwa ia adalah salah seorang murid Kristus setelah ia melihat bahwa Tuhan Yesus menyerahkan diri-Nya untuk ditangkap (Yohanes 18:10-27). Akan tetapi, setelah Roh Kudus dicurahkan, para murid yang penuh dengan Roh Kudus itu berubah menjadi pemberani. Mereka berani berkata-kata kepada orang banyak dengan mengikuti kata-kata yang diberikan Roh Kudus untuk mereka ucapkan. Pada masa kini pun, bila umat Tuhan bersedia mengikuti pimpinan Roh Kudus, kita akan dengan berani menjadi saksi Kristus yang setia memberitakan Injil. Apakah Anda pernah bertindak sebagai saksi Kristus yang dengan berani menceritakan keyakinan Anda tentang Kristus kepada orang lain? [P]