Mempersiapkan Masa Depan
Lukas 16
Bagaimana seorang pelayan bisa menjadi orang yang dipercaya oleh tuannya? Tentu saja ia akan dipercaya bila ia melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan jujur. Pelayan yang ditemukan berlaku tidak jujur atau tidak bertanggung jawab akan sulit sekali untuk menjadi orang yang dipercaya oleh tuannya, bahkan kemungkinan besar, ia akan dipecat dari pekerjaannya.
Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya bahwa untuk mendapat harta yang mulia di kemah abadi—gambaran tentang sorga—mereka harus menjadi pelayan yang baik atas harta yang dipercayakan kepada mereka di dunia ini. Tuhan Yesus mengajar prinsip di atas dengan memakai perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur. Bendahara itu terancam untuk segera dipecat dari pekerjaannya karena ia telah ketahuan menghambur-hamburkan uang tuannya (16:1-2). Dengan “cerdik”, bendahara ini berupaya menyelamatkan masa depannya. Ia memanggil orang-orang yang berhutang pada tuannya, lalu mengurangi hutang mereka dengan mengubah isi surat hutang agar setelah ia dipecat, orang-orang yang berhutang budi terhadap dirinya akan menampung dia di rumah mereka (16:4-7). Perbuatan bendahara ini licik, namun tuannya justru memuji kecerdikan bendahara yang telah mempersiapkan masa depannya itu. Sang tuan berkata bahwa anak-anak dunia ini lebih cerdik daripada anak-anak terang. Mengapa sang tuan berkata seperti itu? Perhatikan bahwa bendahara itu dipuji bukan karena ketidakjujurannya, tetapi karena ia memikirkan masa depannya. Banyak anak-anak terang yang tidak mempersiapkan diri untuk memasuki kemah abadi! Mereka tidak mengelola harta duniawi yang dipercayakan kepada mereka sebagai investasi untuk memperoleh harta yang lebih mulia di sorga (16:11). Mereka tidak memakai harta di dunia untuk menjadi berkat dan memuliakan Allah! Tuhan Yesus berkata, “Ikatlah persahabatan dengan menggunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di kemah abadi.” (16:9). Harta duniawi seharusnya menjadi alat untuk melakukan kehendak Allah, bukan memperalat kita sehingga membuat hidup kita jauh dari Tuhan. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah memakai uang yang Anda miliki untuk mengumpulkan harta di sorga yang jauh lebih bernilai daripada harta di bumi? [WY]