Peka Terhadap Pimpinan Tuhan
2 Samuel 5:1-16
Seorang teman pernah berkata bahwa buah kesabaran adalah kita akan memperoleh hasil yang terbaik. Pernyataan ini tidak salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Realitasnya, kesabaran tidak selalu berbuah yang terbaik sebagaimana yang diharapkan. Selain tuntutan kesabaran untuk menanti waktu Tuhan, diperlukan pula kepekaan terhadap pimpinan Tuhan. Kepekaan ini hanya bisa kita miliki jika kita hidup dekat dengan Tuhan. Kepekaan seperti inilah yang dimiliki oleh Daud. Tentang kesabar-an, jelas bahwa Daud sudah cukup sabar. Saat masih di usia remaja, Na-bi Samuel telah mengurapi dia untuk menjadi raja Israel menggantikan Saul (1 Samuel 16), Daud memiliki beberapa kesempatan untuk merebut kedudukan sebagai raja Israel, baik dari Saul maupun dari Isyboset. Namun, kepekaan terhadap pimpinan Tuhan membuat ia tetap bersabar dan tidak bersikap gegabah dalam bertindak. Setelah para tua-tua seluruh Israel meminta dan mengurapi dia menjadi Raja seluruh Israel, barulah kehendak Allah atas dirinya terwujud. Langkah pertama yang dilakukan Daud setelah menjadi raja atas seluruh Israel adalah memerangi orang Yebus yang menguasai kota Yerusalem—sebagaimana perintah Tuhan pada zaman Musa (Ulangan 7:1-2)—dan memindahkan pemerintahan dari Hebron ke Yerusalem. Setelah istana yang megah dibangun di Yerusalem dan ketenteraman tercipta di antara umat Israel, Daud makin yakin bahwa Allah-lah yang mengokohkan posisinya sebagai raja dan mengangkat martabat pemerintahannya, semata-mata karena Allah mengasihi umat Israel. Allah sangat ingin membentuk anak-anak-Nya menjadi pribadi sebagaimana yang diinginkan-Nya, yaitu pribadi yang menyesuaikan setiap keputusan dalam hidupnya dengan kehendak dan pimpinan-Nya. Oleh karena itu, kita perlu membangun kepekaan terhadap pimpinan Tuhan dalam hidup kita. Kita mungkin sudah merasa cukup bersabar untuk tidak selalu mengikuti keinginan diri sendiri. Akan tetapi, kesabaran saja tidak cukup. Kita harus melatih kepekaan untuk mengenali kehendak dan pimpinan Tuhan dalam kehidupan kita melalui perenungan firman Tuhan, doa, serta melalui pengalaman hidup dalam mengikuti pimpinan Allah. Apakah Anda terus bertumbuh dalam hal kepekaan mengenali cara Tuhan memimpin kehidupan Anda? [FI]