GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Sesuai Porsimu Saja

2 Samuel 4

Kudeta adalah tindakan pengambilalihan kekuasaan dengan cara ilegal, bahkan bisa brutal. Tampaknya, kudeta lumrah terjadi pada masa lalu, termasuk pada zaman Kerajaan Israel. Banyak alasan yang memicu munculnya kudeta, antara lain ketidakmampuan pemimpin—yang menumbuhkan ketidakpercayaan dan ketidakpuasan—serta kese-rakahan untuk meraih kekuasaan. Setelah Israel terpecah menjadi dua kerajaan, Kerajaan Israel Utara merupakan kerajaan yang paling sering menjadi langganan terjadinya kudeta yang berlangsung secara keji, yaitu pembunuhan terhadap raja yang berkuasa saat itu. Sebenarnya, di awal berdirinya Kerajaan Israel di bawah kepemimpinan Raja Saul, tidak terjadi kudeta. Namun, setelah Raja Saul meninggal, terjadilah kudeta pertama yang dilakukan oleh Rekhab dan Baana—yang berasal dari garis keturunan suku Benyamin—terhadap kepemimpinan Isyboset. Kudeta itu terjadi setelah Abner—kepala pasukan Israel—mati dan kekuasaan Isyboset berada di titik terlemah. Kesadaran bahwa sangat kecil kemungkinan bagi salah satu dari antara mereka untuk menjadi raja Israel membuat Rekhab dan Baana membawa kepala Isyboset kepada Daud dengan harapan memperoleh simpati dan kedudukan setelah Daud naik tahta. Akan tetapi, Daud kembali mengingatkan mereka atas apa yang pernah terjadi pada seorang Amalek yang mengabarkan kematian Saul. Nasib serupa akhirnya menimpa Rekhab dan Baana atas kefasikan mereka yang membunuh keturunan seorang raja yang diurapi Allah. Keserakahan adalah hasrat hati yang berdosa yang menginginkan sesuatu lebih dari yang seharusnya. Ingatlah bahwa keserakahan untuk memperoleh kekuasaan adalah dosa yang sering diikuti oleh serangkaian tindakan dosa yang lain. Hal ini bisa terjadi pada setiap orang, termasuk pada orang Kristen. Keserakahan atas kedudukan bisa membuat seseo-rang menebar hoaks dan melakukan cara-cara kotor untuk menjatuhkan dan mengambil alih kedudukan orang lain. Peringatan Tuhan atas keserakahan seharusnya membuat kita waspada terhadap bahaya keserakahan. Nikmatilah apa yang Tuhan berikan kepada Anda sesuai dengan porsi Anda! Jangan menginginkan dan mengambil lebih daripada yang ditawarkan Tuhan pada diri Anda! [FI]