Refleksi Atas Hidup
2 Samuel 22
Apa yang biasanya dilakukan oleh seseorang ketika ia mengalami peristiwa lolos dari tabrakan yang nyaris membunuhnya? Secara alami, orang yang mengalami peristiwa terluput dari bahaya besar tidak akan tutup mulut, melainkan akan menceritakan kisah ajaib yang terjadi atas hidupnya itu. Lebih-lebih saat orang percaya menyadari bahwa segala hal yang terjadi adalah merupakan bentuk pemeliharaan Tuhan, maka kita akan mengungkapkan rasa syukur dan menyaksikan hal itu kepada orang lain. Perjalanan hidup Raja Daud seperti sebuah permain-an roller coaster. Terkadang kehidupannya berjalan lancar dan naik tinggi, lalu tiba-tiba ia terjatuh dari posisi puncak hingga sampai titik terendah. Akan tetapi, Raja Daud justru melakukan refleksi terhadap semua peristiwa yang menimpa dirinya, sehingga dia bisa melihat adanya kasih dan pemeliharaan Tuhan yang luar biasa. Itulah yang ia ungkapkan melalui syair lagu yang dia gubah.
Pertama, Raja Daud mengakui bahwa Tuhan adalah Penyelamat yang dengan kuasa-Nya mampu meluputkannya dari musuh-musuh yang mengancamnya (22:1-20). Meskipun Raja Daud adalah mantan panglima perang yang tangguh, ia tidak malu mengakui di hadapan Tuhan bahwa musuh yang datang bagaikan banjir yang melanda dan perangkap me-reka sering membuat dirinya nyaris mati. Itulah sebabnya, ia datang dan berseru kepada Tuhan. Saat itulah, ia menyaksikan bagaimana Tuhan menolong dirinya, baik secara alamiah maupun secara supranatural. Kedua, Raja Daud menyadari bahwa standar kesucian hidup bukanlah ditetapkan oleh manusia, melainkan oleh Tuhan sendiri (22:21-30). Manu-sia hanya bisa menilai perbuatan yang tampak, namun Tuhan menilai keadaan hati (bandingkan dengan 1 Samuel 16:7). Ketiga, Raja Daud bersyukur bahwa Tuhan telah melatih dia untuk menghadapi segala ke-sulitan (22:31-51). Walaupun kemenangan dalam peperangan yang diraih Raja Daud tampak seperti hasil usaha dan kehebatan dirinya, ia sadar bahwa keberhasilannya meraih kemenangan semata-mata karena Tuhan terus bekerja dan karena Dia bisa diandalkan.
Saat Anda merenungkan hidup Anda sampai hari ini, apakah Anda rindu untuk mengungkapkan rasa syukur atas kasih dan pemeliharaan Tuhan? Sadarilah bahwa meskipun tantangan hidup ini berat, Tuhan senantiasa ikut campur tangan menopang kehidupan Anda! [FI]