Perbuatan Baik Yang Tulus
2 Samuel 19:31-43
Dalam dunia yang sering kali mempertimbangkan relasi berdasarkan untung dan rugi, kita sulit memastikan apakah seseorang melaku-kan perbuatan baik tanpa pamrih atau dengan mengandung maksud tersembunyi yang menguntungkan diri sendiri. Dua kontras tindakan kebaikan yang bisa kita baca dalam bacaan Alkitab hari ini menolong kita untuk membedakan sikap yang dilandasi oleh ketulusan hati dengan sikap yang sekadar mencari simpati Raja Daud demi meraih keuntungan di kemudian hari.
Barzilai adalah sahabat Raja Daud yang telah memberi bantuan logistik ketika Daud berada dalam pelarian di Mahanaim (17:27-29). Ketika Raja Daud hendak menyeberangi sungai Yordan untuk kembali ke Yerusalem, Barzilai ada di antara sejumlah orang yang mengantar kepulangan Raja Daud. Ketulusan perbuatan baiknya terlihat semakin nyata ketika Raja Daud mengajak Barzilai untuk tinggal di Yerusalem dan berjanji untuk memelihara dia, Barzilai tidak melihat tawaran itu sebagai sebuah aji mumpung—artinya kesempatan untuk memanfaatkan situasi yang menguntungkan. Dengan bijak, ia menolak tawaran tersebut dengan alasan bahwa ia sudah terlalu tua dan tidak ingin menjadi beban bagi Raja Daud dengan tinggal di Yerusalem. Sebaliknya, Barzilai justru malah menawarkan Kimham—hamba kepercayaannya—untuk ikut mendampingi Raja Daud di Yerusalem.
Kontras terlihat ketika rombongan Raja Daud yang dikawal oleh orang-orang dari suku Yehuda sampai di daerah Gilgal. Orang-orang dari suku-suku Israel lainnya menyambut rombongan dengan saling mempertentangkan soal siapa yang lebih berhak menyertai Raja Daud pulang. Bukannya saling bekerja sama, mereka malah berusaha saling mencari simpati raja atas kebaikan yang mereka lakukan.
Kebaikan hati Barzilai seharusnya menjadi sebuah contoh bagi kita untuk melakukan tindakan kebaikan kepada sesama dengan ketulus-an hati. Lebih-lebih, kita telah banyak menerima kebaikan dari Allah Bapa di sorga. Pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib menjadi bukti terbesar bagi kebaikan-Nya terhadap diri kita. Bagikanlah kebaikan yang telah kita terima dari Tuhan kepada orang lain, dan biarlah mereka melihat ketulusan hati Anda! [FI]