Menanti Kesempatan Secara Benar
2 Samuel 2
Kesempatan yang menguntungkan tidak selalu baik untuk diambil. Terkadang, kita bisa tergoda untuk memanfaatkan kesempatan tanpa memikirkan apakah pemanfaatan kesempatan itu berkenan di mata Tuhan atau tidak. Betapa banyak orang yang terjerat ke dalam dosa gara-gara masuk dalam perangkap “kesempatan baik” yang diperhadapkan padanya. Sesudah Saul wafat, Daud memiliki kesempatan baik untuk mengambil alih kekuasaan dan mendeklarasikan diri sebagai raja atas seluruh Israel. Bukankah rakyat mengakui kehebatan Daud yang mampu membunuh berlaksa-laksa musuh Israel? Sekalipun demiki-an, Daud tetap mencari kehendak Allah. Kehendak Allah mengarahkan Daud ke Hebron. Raja Daud memerintah atas kaum Yehuda selama 7,5 tahun di Hebron. Catatan ini sengaja disandingkan dengan catatan bahwa Isyboset memerintah Israel—menggantikan Raja Saul—hanya selama 2 tahun (2:10-11). Artinya, selama 5,5 tahun, tidak ada raja di Kerajaan Israel, padahal sewaktu-waktu, Daud dapat dengan mudah merebut posisi itu dengan kualifikasi dirinya yang tidak terbantahkan sebagai sosok raja. Daud tidak mau memanfaatkan kesempatan baik itu karena ia sadar bahwa tindakan seperti itu tidak benar di mata Allah. Daud dengan sabar menanti sampai Tuhan sendiri yang memberikan jabatan sebagai raja atas seluruh Israel kepadanya. Pada masa kini, banyak orang yang berusaha mencari kesempat-an baik tanpa mempertimbangkan apakah pemanfaatan kesempatan itu benar atau salah. Pada masa pandemi Covid-19 ini, banyak orang yang tidak menolak saat didaftarkan sebagai penerima bantuan sosial sem-bako, padahal sebenarnya mereka tidak memenuhi kriteria. Mereka memandang pemberian itu sebagai kesempatan baik, sehingga mereka tidak merasa bersalah dan tidak berniat mengembalikan atau mengalih-kan pemberian itu kepada yang berhak menerima. Bagaimana sikap kita saat melihat label harga barang yang salah di minimarket: Apakah kita memandang kesalahan itu sebagai kesempatan baik, lalu kita sengaja cepat-cepat membeli barang itu karena harganya sangat murah? Bangunlah kepekaan untuk membedakan kesempatan yang diberikan Tuhan dengan kesempatan yang merupakan perangkap dari si jahat! Jangan sekadar meraih kesempatan baik, tetapi raihlah kesempatan yang baik dan benar! [FI]