Pengharapan Orang Percaya
1 Tesalonika 4:13-18
Salah satu ciri khas kekristenan adalah adanya pengharapan tentang kehidupan sesudah kematian. Kematian bukanlah akhir yang buruk dari pengharapan kita. Oleh karena itu, tidak semestinya seorang Kristen larut dalam kesedihan saat menyaksikan saudara seiman yang meninggal lebih dulu. Baik kita yang masih hidup maupun mereka yang sudah mati lebih dulu sama-sama menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Saat Tuhan Yesus datang kembali, orang percaya yang telah meninggal akan lebih dulu dibangkitkan, kemudian mereka—bersama-sama dengan kita yang masih hidup—akan diangkat untuk menyongsong Tuhan Yesus di angkasa, sehingga mereka akan bersama-sama dengan kita semua tinggal bersama-sama Tuhan Yesus di sorga. Itulah sumber pengharapan orang percaya! (4:13-18).
Adanya pengharapan itu seharusnya mempengaruhi cara kita memandang kehidupan. Tanpa pengharapan, ujung kehidupan yang sedang kita jalani adalah ketidakpastian, bahkan kengerian. Orang yang tidak memiliki pengharapan tentang kehidupan sesudah kematian sangat mungkin bersedia melakukan apa saja—termasuk melakukan kejahatan, penipuan, dan bahkan pembunuhan—untuk meraih kesenangan yang ditawarkan dunia pada saat ini. Sebaliknya, orang yang memiliki pengharapan akan kehidupan sesudah kematian umumnya meyakini juga bahwa seluruh perbuatan kita pada masa kini—baik atau jahat—harus dipertanggungjawabkan di masa depan (2 Korintus 5:10). Selain itu, pengharapan kita seharusnya membuat kita memandang semua kesusahan yang ada di dunia ini sebagai masalah sementara yang akan diganti dengan sukacita yang bersifat kekal. Pengharapan yang kita miliki akan menjadi sumber kekuatan bagi kita untuk berjuang mengatasi segala masalah, karena kita meyakini bahwa semua masalah yang kita hadapi pasti akan berakhir.
Apakah Anda sedang menghadapi masalah besar—seperti sakit, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang Anda kasihi, gagal studi—yang membuat Anda seperti berada di jalan buntu? Ingatlah bahwa semua masalah itu suatu saat akan berakhir. Di satu sisi, kita harus terus berjuang mengatasi semua masalah kita. Di sisi lain, ingatlah bahwa kita memiliki pengharapan kekal yang jauh lebih berharga daripada apa yang bisa diberikan oleh dunia ini. [P]