GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Dua Pilihan Cara Hidup

Galatia 5:16-26

Surat Galatia ditujukan kepada orang-orang percaya yang sudah menerima Roh Kudus. Akan tetapi, Rasul Paulus tahu bahwa sangat mudah bagi mereka untuk kembali hidup seperti sebelum percaya, yaitu bergantung pada kekuatan sendiri, dan hidup seperti tanpa Roh Kudus.
Bagi Rasul Paulus, “daging” (5:16,17,19,24) adalah keberadaan kita sebagai manusia dengan segala kelemahan dan kecenderungan untuk berdosa. “Daging” memiliki keinginan yang sudah dirusak oleh dosa. Dengan bersandar kepada hukum Taurat, jemaat Galatia sebetulnya sedang bersandar kepada “daging” yaitu kemampuan mereka sendiri. Jika mereka berpikir bahwa melakukan hukum Taurat akan membuat mereka dibenarkan di Kerajaan Allah, Rasul Paulus justru menunjukkan bahwa “daging” yang lemah dan berdosa itu akan menuntun mereka kepada berbagai perbuatan jahat yang tidak diterima di Kerajaan Allah (5:19-21). Sebaliknya, Rasul Paulus mengingatkan bahwa mereka sudah menerima Roh Kudus saat percaya kepada Kristus. Maka, “jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” (5:25). Mereka sudah memulai hidup rohani mereka dengan Roh Kudus, maka seharusnya mereka melanjutkan hidup rohani mereka dengan dipimpin oleh Roh Kudus. Jika mereka memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, mereka tidak akan menuruti keinginan daging. “Daging” mereka yang lemah akan mengingini yang jahat, tetapi Roh Kudus akan menggantinya dengan keinginan Roh. Dengan demikian, Roh Kudus akan bekerja dan menghasilkan buah Roh di dalam kehidupan mereka (5:22-23).
Kehadiran Roh Kudus di dalam orang percaya bukanlah sekadar kehadiran kuasa supra natural, walaupun itu benar. Kehadiran Roh Ku-dus juga bukan sekadar memampukan kita untuk hidup sesuai kehendak Allah, walaupun itu juga benar. Tetapi, kehadiran Roh Kudus juga meng-atur cara hidup kita. Kemerdekaan kita di dalam Kristus tidak berarti kebebasan mengikuti keinginan daging. Orang percaya harus “hidup oleh Roh” (5:16; terjemahan lama: “berjalan dengan Roh”), “dipimpin oleh Roh” (5:18, 25) dan karenanya menghasilkan “buah Roh” (5:22-23). Pertanyaannya: Apakah Anda menyerahkan diri Anda dipimpin oleh Roh (dengan membangun relasi dengan Allah, taat kepada firman-Nya, mengikuti pimpinan-Nya, dan mengalami buah Roh dihasilkan di dalam hidup Anda)? Atau, apakah Anda masih bergantung kepada “daging” untuk hidup rohani Anda dengan mengandalkan kekuatan sendiri? [Pdt. Jeffrey Siauw]