GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Iman yang Bekerja oleh Kasih

Galatia 5:1-15

Apa salahnya jika kita percaya pada Kristus sambil melakukan hukum Taurat? Bukankah keduanya—percaya akan kasih karunia dan tetap melakukan hukum Taurat—bisa menjadi pegangan hidup. Pemikiran itu sepintas lalu terlihat tidak salah. Hidup Kristen memang bukan hanya so-al menerima keselamatan, tetapi juga mengerjakan keselamatan (ban-dingkan dengan Filipi 2:12). Akan tetapi, salah besar bila kita ragu bahwa kasih karunia Kristus cukup bagi kita, sehingga kita perlu melakukan sesu-atu sebagai tambahan. Bagi Rasul Paulus, pilihannya adalah Kristus atau Taurat, kasih karunia atau kekuatan sendiri, tidak ada pilihan tengah. “Jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.... Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.” (5:2-4). Kelompok pengacau di Galatia membuat jemaat tidak lagi menuruti kebenaran Injil dengan mengajarkan bahwa mereka belum benar-benar menjadi anak-anak Abraham dan pewaris janji Allah jika mereka tidak hidup mengikuti hukum Taurat. Ajaran itu mengacaukan seluruh jemaat Galatia. “Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan” (5:9).
Menunjukkan kesalahan dan kepalsuan ajaran dari sekelompok orang di dalam gereja tidak pernah menyenangkan. Akan tetapi, hal itu harus dilakukan. Masalah hari ini di dalam gereja tentu bukanlah soal sunat atau hukum Taurat. Masalahnya bisa fokus kepada Kristus diganti dengan kebutuhan dan perasaan sesama manusia. Bisa pula masalahnya justru adalah kebebasan yang tanpa batas—semua orang berhak melakukan apa pun yang dia suka. Fokus kita haruslah selalu kepada Kristus, yaitu iman kepada Kristus yang menyelamatkan kita, dan bukan yang lain. Bagi kita yang berada di dalam Kristus, Roh Kudus akan mengarahkan kita untuk mengharapkan kebenaran hanya karena iman. Akan tetapi, Rasul Paulus menambahkan bahwa iman yang benar bukanlah iman yang diam, melainkan iman yang nyata lewat kasih (5:6). Semua ajaran yang bertentangan dengan itu harus ditentang.
Satu-satunya yang penting adalah “iman yang bekerja oleh kasih” (5:6). Jangan terlalu berfokus pada “kasih”, kemudian atas nama “kasih kepada sesama” melawan Tuhan. Jangan pula berfokus pada “iman” yang tidak menghasilkan perbuatan. Keduanya harus ada dengan urutan yang tepat: Mulailah dengan iman dan kasih kepada Kristus, lalu hasilkanlah hidup yang mengasihi sesama! [Pdt. Jeffrey Siauw]