GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Ikut Tuhan Yesus = Belajar Melepaskan

Markus 10:17-31

Untung saya bukan orang kaya! Itu yang terlintas dalam pikiran saya ketika membaca bacaan Alkitab hari ini. Yah, sebenarnya sampai dua kali Tuhan Yesus mengatakan hal yang serupa, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah” (10:23b) dan “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (10:25). Kemungkinan besar, hati orang kaya terpikat dan terikat oleh hartanya. Siapa yang rela melepaskan harta yang menjadi jaminan bagi masa depannya, apalagi jika harta itu adalah hasil kerja keras selama bertahun-tahun dengan pengorbanan yang besar? Terhadap perkataan Tuhan Yesus, “...pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, ...datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (10:21b), mungkin ada orang yang menjawab, “Enak aja! Yesus gak pernah ngerasain jadi orang kaya sih!” Uang itu sangat memikat (1 Timotius 6:9-10). Bila tidak hati-hati, ki-ta dapat lebih mencintai uang daripada mencintai Tuhan. Tantangannya adalah saat menerima berkat, saat itu juga kita harus bertekad untuk siap melepaskannya. Tanpa mindset seperti ini, kita pasti terikat dan semakin terikat saat berkat semakin menumpuk. Akhirnya, kita tidak siap mengikut Tuhan. Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku, dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Matius 10:37). Tidak ada orang atau barang yang boleh mengikat kita lebih daripada kita terikat dengan Tuhan Yesus. Semua ikatan (yang bukan dengan Tuhan) harus rela kita lepaskan. Kesulitan melepaskan ikatan ini bagaikan sulitnya orang tua (yang mengasihi anaknya) untuk melepaskan anak agar bisa terus bertumbuh dan semakin mandiri. Melepaskan ikatan itu harus dilatih setiap hari. Perlu diingat bahwa saat kita melepaskan sesuatu demi mengikut Tuhan Yesus, pada saat yang sama, kita akan mendapatkan kembali seratus kali lipat dibandingkan dengan apa yang telah kita lepaskan. Tuhan Yesus mengatakan, “Siapa Ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekelilingnya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudaraku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Markus 3:33b-35). Belajarlah melepaskan semua ikatan dan nikmatilah gantinya! [GI Mario Novanno]