GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Mengalami dan Memaknai

Markus 9:1-13

Hampir seminggu setelah la berkata, ". sesungguhnya di antara Lorang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa," Tuhan Yesus mengajak tiga orang terdekatnya untuk mengalami sedikit penggenapan firman-Nya. Petrus, Yakobus, dan Yohanes diajak naik ke atas gunung yang tinggi untuk menyaksikan kemuliaan Yesus Kristus serta kehadiran Musa dan Elia. Ajakan ini sangat eksklusif! Bagaimana perasaan mereka? Petrus berkata, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini." (9:5). Akan tetapi, sebenarnya Petrus bingung dan mereka sangat ketakutan (9:6). Entah apa yang ada di benak mereka saat bertemu kembali dengan kesembilan murid yang lain. Mereka diminta Tuhan Yesus untuk tidak menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka saksikan hingga Anak manusia bangkit dari antara orang mati (9:9). Pasti ada keinginan besar untuk berbagi pengalaman yang luar biasa itu, tetapi mereka harus menahan diri untuk tidak membocorkannya. Mengapa? Tuhan Yesus pasti punya alasan yang tidak dapat disanggah untuk setiap hal yang la lakukan dan yang tidak la lakukan. Mengapa la hanya memilih tiga orang, bukan semua murid? Bukankah pemilihan yang eks- klusif berpotensi menimbulkan ketidakharmonisan dalam relasi keduabelas murid-Nya? Apakah pemilihan itu hendak menghindarkan Yudas yang akan berkhianat atau Tomas yang selalu ingin bukti dan kadang-kadang sinis (Yohanes 13:21-26; 20:25; 11:16)? Kita tahu bahwa Petrus, Yakobus, dan Yohanes tidak lebih baik dari mereka. Petrus menyangkal Tuhan Yesus tiga kali, sedangkan Yakobus dan Yohanes adalah orang-orang yang ambisius (Markus 10:37). Apakah larangan menceritakan pengalaman melihat penampakan itu dimaksudkan untuk mencegah timbulnya konflik? Pertanyaan-pertanyaan di atas sangat mungkin terlintas dalam benak/ pikiran kita. Tetapi kita harus hati-hati dalam menjawab karena kita cenderung untuk menjawab menurut kehendak kita. Di dunia ini hanya tiga orang itu yang melihat kemuliaan Tuhan Yesus. Akan tetapi, saat itu, mereka gagal memahami dan memaknai apa yang mereka alami. Mereka tidak menjadi lebih rohani dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Jika kita mengalami pengalaman yang spektakuler dan fenomenal. tidak ada jaminan bahwa kita akan menjadi lebih rohani dibandingkan dengan orang lain, malah kita bisa menjadi sombong rohani. Belajarlah memaknai pengalaman kita secara tepatl [GI Mario Novanno]