GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Semangat yang Dilandasi oleh Iman

Yosua 14-15

Kaleb adalah seorang dari dua belas pengintai yang diutus Musa untuk memata-matai kota Yerikho. Ia berasal dari suku Yehuda. Dari dua belas orang pengintai, ada sepuluh orang yang merasa gentar dan mengatakan bahwa kota Yerikho adalah kota berkubu yang dihuni oleh pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, sehingga orang Israel tidak akan sanggup mengalahkan kota atau negeri Kanaan. Hanya Kaleb dan Yosua yang meyakini bahwa orang Israel pasti sanggup menaklukkan kota-kota itu karena Tuhan menyertai mereka. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Kaleb datang menemui Yosua untuk meminta milik pusaka bagi dirinya. Ada dua hal menarik yang terkandung dalam perkataan Kaleb: Pertama, Kaleb meminta Kiryat-arba atau Hebron (14:12-15). Permintaan ini aneh karena pada umumnya, orang akan meminta tempat yang baik dan mudah diperoleh, sedangkan Kiryat-Arba adalah tempat tinggal Orang Enak (suku raksasa) dan kota-kotanya berkubu (sukar dirobohkan). Apa lagi, Arba adalah orang yang paling besar diantara Orang Enak. Kedua, Kaleb berkata, “pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.” (14:11). Kaleb merasa bahwa kondisinya saat itu masih prima (sama kuat dengan kondisi 45 tahun sebelumnya, 14:10), sehingga ia masih sanggup berperang. Apa yang membuat Kaleb yakin bahwa ia akan mampu menaklukkan Hebron? Keyakinan Kaleb—bahwa dia akan sanggup merebut pegunungan yang dijanjikan Tuhan kepadanya itu—dilandasi oleh keyakinan akan penyertaan Tuhan (14:12). Jelaslah bahwa bagi Kaleb, jika Tuhan menyertai, maka dia akan sanggup mengalahkan orang-orang Enak yang merupakan keturunan raksasa tersebut. Kaleb tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, melainkan ia mempercayai kekuatan dan pertolonganTuhan. Jika kita memiliki iman seperti Kaleb, kita tidak akan takut atau kuatir saat menghadapi persoalan apa pun. Mungkin saja, masalah yang kita hadapi melampaui kekuatan kita. Akan tetapi, jika kita percaya bahwa Tuhan Yesus menyertai kita, kita tidak perlu takut atau gentar menghadapi masalah, kesulitan, atau tantangan apa pun karena Tuhan Yesus lebih besar daripada semua masalah kita. [GI Mathindas Wenas]