Tanah Perjanjian
Yosua 12-13
Bangsa Israel telah berhasil menaklukkan dua orang raja (Sihon dan Og) di sebelah Timur sungai Yordan pada zaman Musa, serta telah menaklukkan tiga puluh satu raja di sebelah Barat sungai Yordan di bawah kepemimpinan Yosua (pasal 12). Ingatlah bahwa Tanah Perjanji-an harus direbut melalui peperangan. Sekalipun daerah yang ditaklukkan oleh bangsa Israel sudah cukup luas, masih banyak daerah lain yang tercakup dalam Tanah Perjanjian (tanah yang dijanjikan Allah untuk diberikan kepada bangsa Israel) yang belum berhasil direbut pada masa tua Yosua (pasal 13). Sekalipun demikian, Allah memerintahkan supaya Tanah Perjanjian itu dibagi-bagi lebih dulu. Pada zaman Musa, daerah sebelah Timur sungai Yordan telah diberikan kepada suku Ruben, suku Gad, dan setengah suku Manasye. Oleh karena itu, daerah sebelah Barat sungai Yordan dibagi oleh Yosua kepada setengah suku Manasye yang tersisa dan sembilan suku Israel yang lain. Perhatikan bahwa keturunan Yusuf dihitung sebagai dua suku (Manasye dan Efraim), sedangkan suku Lewi tidak memperoleh bagian warisan tanah karena tugas mereka adalah mengurus segala hal yang berkaitan dengan peribadatan, sehingga mereka tidak ikut bertani. Pembagian Tanah Kanaan yang dibicarakan dalam pasal ini dan pasal-pasal selanjutnya menjelaskan bahwa Tanah Perjanjian adalah tanah yang disiapkan Allah sebagai warisan bagi bangsa Israel. Tanah Perjanjian ini telah dijanjikan kepada Abraham (Kejadian 12:1,7; 13:14-17; 15:7,18-21; 17:8; 24:7) dan berturut-turut diwariskan kepada Ishak (Kejadian 17:19-21; 26:3) dan Yakub (Kejadian 28:13-15; 35:12). Janji TUHAN ini mulai dipenuhi pada masa akhir kehidupan Musa (melalui penaklukan daerah sebelah Timur sungai Yordan), dan pemenuhan janji tersebut berlanjut pada masa Yosua. Pembagian Tanah Perjanjian yang dilakukan sebelum penaklukan seluruh wilayah yang tercakup selesai menunjukkan bahwa kepemilikan Tanah Perjanjian merupakan bagian dari rencana Allah. Berbagai pertempuran yang dikisahkan dalam kitab Yosua ini menunjukkan bahwa Allah sendiri yang berperang bagi bangsa Israel, sehingga keberhasilan merampas Tanah Perjanjian merupakan anugerah Allah. Tanah Perjanjian yang dianugerahkan bagi bangsa israel itu adalah gambaran bagi Sorga yang dijanjikan bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus pada masa kini (Yohanes 14:1-6). [GI Mathindas Wenas/GI Purnama]