GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Kesetiaan Terhadap Janji

Yosua 10

Tindakan penduduk kota Gibeon membentuk ikatan persahabatan dengan bangsa Israel membangkitkan kemarahan suku-suku di sekitar kota Gibeon, sehingga suku-suku itu bersatu untuk memerangi orang-orang Gibeon. Ancaman tersebut membuat penduduk kota Gibeon merasa ketakutan dan memohon bantuan kepada bangsa Israel. Menarik untuk diperhatikan bahwa walaupun ikatan persahabatan dengan orang-orang Gibeon itu terjadi karena orang-orang Gibeon melakukan tipu muslihat, Yosua tetap mengerahkan tentaranya untuk membantu orang-orang Gibeon. Melalui sikap seperti itu, Yosua memperlihatkan integritasnya sebagai seorang pemimpin pilihan Tuhan yang memegang teguh perjanjian yang telah disepakati bersama. Sikap Yosua di atas mengajarkan beberapa hal kepada kita: Pertama, kita harus berlaku benar (baik) terhadap siapa pun, termasuk terhadap orang yang pernah bersalah terhadap diri kita. Yosua tetap mau menolong orang-orang Gibeon yang pernah menipu bangsa Israel karena adanya ikatan perjanjian di antara mereka. Kedua, kita harus melakukan apa yang benar dan berkenan kepada Tuhan. Bisa diduga bahwa kali ini, Yosua pasti bertanya dulu kepada Tuhan sebelum bertindak. Itulah sebabnya, Tuhan berfirman, "Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu.” (10:8b). Ketiga, walaupun Yosua pernah melakukan kesalahan saat mengikat perjanjian dengan orang-orang Gibeon, Allah tetap memberi kemenangan kepada bangsa Israel. Dengan demikian, Allah menunjukkan bahwa Yosua tetap merupakan orang pilihan di hadapan-Nya. Pengalaman Yosua dalam hubungan dengan orang-orang Gibeon menunjukkan bahwa seorang pemimpin Kristen pun merupakan manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan. Oleh karena itu, bila suatu saat kita melakukan kesalahan, kesalahan itu harus segera diperbaiki serta jangan dibiarkan merusak pelayanan, pekerjaan, dan kehidupan rohani kita. Jangan biarkan perbuatan jahat orang lain terhadap diri Anda membuat Anda menjadi ikut berbuat jahat (berdosa). Dalam segala keadaan, berusahalah agar kehidupan Anda berkenan kepada Tuhan. Ingatlah nasihat Rasul Paulus, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23). [GI Mathindas Wenas]