GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Hukuman terhadap Bangsa-bangsa

Yesaya 34

Penghukuman terhadap bangsa Edom (34:5) merupakan lambang atau perwakilian bagi bangsa-bangsa yang akan menerima hukuman karena berusaha menggagalkan atau melawan rencana Allah terhadap umat-Nya. Penghukuman ini terwujud saat bangsa Asyur—yang disusul oleh bangsa Babel—melakukan penghancuran terhadap bangsa Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya. Penghukuman ini juga menunjuk kepada penghukuman di akhir zaman. Perlu diingat bahwa bangsa Edom adalah keturunan Esau, sedangkan bangsa Israel adalah keturunan Yakub. Esau dan Yakub adalah saudara kembar. Akan tetapi, mereka sudah saling bertolak-tolakan sejak masih dalam kandungan (Kejadian 25:22). Waktu Yakub—secara licik—berhasil mewarisi berkat sebagai anak sulung yang sebenarnya hendak diberikan oleh Ishak—ayah mereka—kepada Esau, Esau menjadi amat membenci Yakub, bahkan ia merencanakan untuk membunuh Yakub setelah orang tua mereka me-ninggal, sehingga akhirnya Yakub menuruti saran ibunya untuk melarikan diri ke Padan-Aram (Kejadian 27-28). Walaupun pada akhirnya, Esau melupakan peristiwa itu dan memaafkan kecurangan Yakub (Kejadian 33), sejarah Israel memperlihatkan berlangsungnya permusuhan yang terus-menerus antara bangsa Edom dan bangsa Israel.

Walaupun Allah tampaknya seperti bersikap mendiamkan saja bangsa-bangsa lain menindas umat-Nya—penindasan itu merupakan bagian dari rencana Allah untuk mendidik umat Israel—sebenarnya Allah telah menyiapkan hukuman bagi bangsa-bangsa lain yang tindakannya sering berlebihan. Pada masa kini, Allah sering seperti mendiamkan saja berlangsungnya penindasan terhadap orang-orang Kristen yang terjadi di berbagai tempat di seluruh dunia. Demikian pula, Allah seperti diam saja saat umat Kristen—sama seperti orang-orang lain—terancam oleh wabah Covid-19. Sebenarnya Allah bukan tidak peduli, tetapi Allah sering memakai hal-hal buruk yang terjadi terhadap umat-Nya untuk diubah menjadi kebaikan. Di satu sisi, Allah memiliki rencana mendidik umat-Nya melalui berbagai cara yang tidak selalu mudah kita pahami. Di sisi lain, orang-orang yang melakukan tindakan jahat terhadap umat Allah tidak mungkin bisa lari dari hukuman Allah. Janganlah kita sendiri memi-kirkan cara untuk membalas orang yang berlaku jahat terhadap diri kita karena yang berhak membalas hanya Allah saja (Roma 12:19). [P]