Pengampunan bagi Pewaris Janji Allah
Yesaya 4:2-6
Dosa umat Allah dan ancaman hukuman Allah merupakan berita yang mengerikan. Akan tetapi, hukuman Allah selalu beriringan dengan anugerah-Nya yang Dia sediakan bagi umat-Nya yang bersedia bertobat dari dosa dan mencari Dia. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Nabi Yesaya membicarakan hal akan munculnya kondisi kemakmuran—sebagai tanda berkat Tuhan bagi umat Israel—yang selanjutnya akan berdampak pada munculnya rasa hormat dari pihak bangsa-bangsa lain (4:2,5-6; bandingkan dengan 2:2-3). Kondisi semacam itu pernah terjadi pada zaman Raja Salomo. Saat mendengar kabar tentang Raja Salomo, Ratu Syeba datang untuk memastikan kebenaran tentang apa yang ia dengar. Setelah bertemu dengan Raja Salomo, ia menyimpulkan, "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.” (1 Raja-raja 10:6-7).
Selain masalah kemakmuran, pengharapan yang disampaikan oleh Nabi Yesaya itu juga mencakup pengampunan dosa. Pengampunan dosa itulah yang memungkinkan terwujudnya kehadiran Allah di tengah umat-Nya, dan selanjutnya membuat Allah dimuliakan (4:3-6). Pengampunan dosa bukan hanya keperluan bangsa Yehuda, tetapi keperluan seluruh umat manusia. Bila kita tidak menerima pengampunan dosa, masa depan kita suram karena kita akan berhadapan dengan hukuman Allah. Pengampunan dosa itulah yang memungkinkan kita menjalin relasi yang baik dengan Allah. Pengampunan dosa itu pula yang mendahului pemenuhan seluruh janji Allah.
Bagi kita saat ini, Allah telah memberikan berbagai janji yang tertulis di dalam Alkitab. Sebagian janji Allah merupakan janji tanpa syarat yang sudah digenapi atau yang pasti akan digenapi pada waktu yang ditentukan Allah. Sebagian lagi merupakan janji bersyarat, yaitu janji yang akan terwujud bila persyaratannya telah dipenuhi. Persyaratan dasar yang harus dipenuhi agar seseorang bisa menjadi pewaris janji Allah adalah bahwa kita harus mengalami pengampunan dosa yang tersedia di dalam Kristus. Apakah Anda telah mengalami pengampunan dosa itu? Bila belum, Anda harus datang kepada Kristus! [P]