Merespons Rancangan Allah
Yesaya 25
Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa pujian dan ucapan syukur dalam bacaan Alkitab hari ini diberikan sesudah penyampaian nubuat penghakiman terhadap bangsa-bangsa, termasuk penghukuman terhadap bangsa Asyur dan bangsa Babel yang dipakai Allah untuk menghukum umat Allah. Walaupun sebagian nubuat tersebut masih belum digenapi sampai saat Nabi Yesaya wafat, beliau meyakini bahwa rancangan Allah itu pasti terwujud karena Allah setia pada janji-Nya (25:1-2). Kita tidak mengerti jelas realisasi “bangsa yang kuat” dan kota bangsa-bangsa yang gagah” dalam 25:3. Mungkin hal ini berkaitan dengan realisasi nubuat bahwa Yerusalem akan menjadi pusat bagi bangsa-bangsa (2:2-5; bandingkan dengan 25:6-8). Sekalipun demikian, keyakinan bahwa rancangan Allah pasti terlaksana itulah yang membuat kita bisa meyakini bahwa Allah adalah tempat pengungsian dan tempat perlindungan bagi kita yang berlindung kepada-Nya. Perlu diperhatikan pula bahwa yang sangat ditentang Tuhan dari mereka yang memusuhi umat Tuhan adalah sikap sombong yang diwakili oleh sikap bangsa Moab yang selalu berusaha menjatuhkan umat Tuhan (25:4-5, 10-12).
Memercayai kepastian janji Allah adalah satu-satunya cara yang akan membuat kita bisa senantiasa memuji Allah dan bersyukur atas apa pun yang terjadi atas hidup kita. Bila kita hanya memperhatikan masa kini dan melupakan karya Allah di masa lampau serta tidak meyakini janji Allah untuk masa depan, kita akan sulit untuk selalu memuliakan Allah dan bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidup kita. Ingatlah akan karya Allah dalam hidup kita di masa lalu agar kita bisa meyakini bahwa Allah itu baik dan rancangan-Nya tidak pernah salah. Yakinilah bahwa Allah itu memiliki rancangan yang baik bagi masa depan kita, sehingga kita bisa bersyukur atas apa pun yang Ia izinkan terjadi dalam hidup kita. Sampai saat ini, masih banyak orang Kristen yang mengalami diskriminasi dan penganiayaan. Kondisi semacam itu seharusnya tidak membuat kita protes atau menyalahkan Tuhan, tetapi membuat kita bersandar kepada-Nya dan berharap kepada penggenapan janji-janji-Nya. Apakah Anda selalu bersyukur atas segala sesuatu yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup Anda? Apakah Anda meyakini bahwa Allah selalu memiliki maksud baik, termasuk melalui pandemi Covid-19 yang sedang kita alami saat ini? [P]