TUHAN Cukup
Mazmur 23
Waktu saya masih kecil, saya bercita-cita untuk menjadi arsitek. Saat saya remaja, saya bermimpi untuk bersekolah di luar negri. Saat saya memasuki masa puber, saya ingin memiliki pacar secantik Song Hye Gyo—sebenarnya artis cantik terkenal saat itu adalah Lin Ching Hsia. Waktu saya punya anak, saya sangat berharap untuk bisa menjadi ayah yang mengasihi sehingga memudahkan anak saya jatuh cinta kepada Tuhan. Saat ini, saya harus mengakui bahwa saya tidak mendapatkan atau paling tidak belum mendapatkan semua itu. Sekarang, masih ba-nyak keinginan yang belum terpenuhi seperti ingin punya rumah, ingin menjadi hamba Tuhan yang berkontribusi signifikan, ingin menjadi ayah yang baik, suami yang baik, dan sebagainya. Apakah saya bisa mengga-pai semua harapan yang saya yakini sebagai hal-hal yang baik itu? Seandainya saya tidak dapat memiliki semuanya itu, menyesalkah saya? Tidak! Cukuplah bagi saya bahwa saya dimiliki Tuhan dan saya memiliki Tuhan! Apa yang lebih baik daripada memiliki Tuhan? Secara keinginan, saya masih belum memiliki ini dan itu dan saya masih kurang ini dan itu. Akan tetapi, semuanya itu tidak berarti jika dibandingkan dengan Tuhan. Apa lagi, Tuhan adalah Gembala dalam hidup saya, “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” (23:1). Alkitab versi Firman Allah yang Hidup menerjemahkan ayat itu sebagai, “Karena Tuhan adalah Gembalaku, maka segala keperluanku terpenuhi.”
Sebagai Gembala, Tuhan tak pernah menggiring kita ke tempat yang tak kita butuhkan. Sebagai Gembala, Tuhan menjaga kita, sehingga kita tidak sampai menjadi tidak berdaya. Sebagai Gembala, Tuhan memberi damai sejahtera, termasuk di tengah situasi yang mencekam. Memang, langit tidak selalu biru, cuaca tidak selalu cerah, jalan tidak selalu lancar, Iblis tidak pernah berhenti mengganggu dan mencobai kita, dan iman kita tidak selalu teguh. Akan tetapi, bersama Sang Gembala yang berjalan bersama kita—domba-domba-Nya—kita aman, bahkan kita dapat merasa nyaman. Bersama Rasul Paulus, marilah kita ikrarkan, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31). Banyak orang mencari keamanan melalui jaminan keuangan dan kese-hatan, namun mereka tidak pernah merasa cukup, bahkan sebaliknya, mereka selalu merasa kurang karena mereka mencari di tempat yang salah. Bagaimana dengan Anda? [MN]