Keselamatan Manusia yang Seutuhnya
Kolose 3:1-4
Manusia berdosa diselamatkan melalui iman kepada Yesus Kristus. Saat seseorang beriman kepada Yesus Kristus, ia menjadi ciptaan baru dan memperoleh hidup yang kekal. Sayangnya, banyak orang percaya yang salah mengerti dan mengira bahwa keselamatan atau hidup kekal itu baru akan dialami kelak setelah mereka mati, Bacaan kita hari ini menunjukkan kebenaran teologis yang dialami saat seseorang beriman kepada Kristus, yaitu turut mati dan turut dibang- kitkan bersama Kristus (3:3, 1a), hidup bersama dengan Kristus di dalam Allah (3:3), dan akan dimuliakan bersama Kristus saat la datang kembali (3:4). Dengan kata lain, jemaat Kolose bukan hanya sudah diampuni dosa- nya oleh darah Kristus, melainkan juga sudah dipersatukan dengan Kristus. Ya, kata kuncinya adalah "bersama Kristus". Dari aspek waktu, kebersa- maan atau kebersatuan dengan Kristus itu mencakup dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan. Bahkan, Rasul Paulus menekankan dimensi masa kini dari keselamatan, yaitu bahwa hidup mereka sekarang "tersem- bunyi bersama Kristus di dalam Allah" (3:3). Hal ini tidak berarti bahwa hidup mereka tanpa masalah, melainkan bahwa hidup mereka kini memi- liki kekuatan rohani yang baru, yakni kuasa kebangkitan Kristus. Kuasa yang telah mengalahkan iblis itu kini tersedia secara melimpah dan akan memampukan mereka menghadapi tantangan hidup serta menghadapi kuasa dosa dalam diri mereka maupun dalam dunia. Kuasa Kristus bisa mereka alami dengan mengarahkan pikiran dan hati kepada "perkara- perkara yang di atas' (3:1b-2), yakni kebenaran kebenaran tentang Kristus (kehidupan, kematian, dan kebangkitan Nya). Jadi, jelas bahwa keselamatan atau hidup kekal itu dialami sejak seseorang beriman kepada Kristus. Hidup kekal bukan hanya dialami kelak bersama Kristus di sorga, tetapi juga dialami saat ini bersama dengan Kristus, hidup yang turut bekerja bersama Allah, yakni Allah yang masih terus bekerja sampai sekarang di dalam dan bagi dunia ini (Yohanes 5:17). Memahami keselamatan manusia secara utuh ini penting karena mandat sebagai gambar Allah tidak batal saat manusia jatuh dalam dosa, sehing- ga peran manusia sangat sentral dalam pewujudan Injil yang utuh itu. Allah yang bertekad memulihkan seluruh ciptaan-Nya mengandalkan orang-orang yang Dia selamatkan, yakni para pengikut Kristus di segala zaman dan tempat. Nikmatilah dan hiduplah berdasarkan keselamatan yang utuh. [ICW]