Injil yang Seutuhnya
Yesaya 65:17-25; Yohanes 16:20-21
Teks kita hari ini menggambarkan masa depan yang sangat indah, yakni sebuah dunia baru dengan kondisi yang dirindukan semua manusia: Penduduknya penuh kegirangan dan berkat (Yesaya 65:18, 23), tidak ada tangisan atau kesakitan (65:19), bahkan tidak ada kematian (65: 20, 23). Kondisi di dunia baru itu seperti kondisi sebelum kejatuhan dalam dosa. Saat itu, manusia hidup dalam hubungan yang harmonis dengan Allah dan dengan seluruh ciptaan lainnya (65:24 25). Di dunia yang baru itu, manusia bisa melanjutkan peran sebagai gambar Allah dan rekan kerja Allah yang terus berkarya bersama Allah bagi kemuliaan Nya (65:21). Inilah kabar baik yang besar dan utuh, yang mencakup keselamatan seluruh ciptaan, bukan hanya keselamatan manusia. Sayangnya, dunia ini membuat kita sulit memercayai kabar baik dari nabi Yesaya ini, dan kita lebih memercayai kabar buruk dari wacana ilmiah maupun dari agama-agama, bahwa dunia ini akhirnya akan hancur, tidak peduli sekeras apa pun usaha manusia melestarikannya. Akan tetapi, alasan kita untuk memercayai kabar baik ini adalah karena Pribadi yang mengu mumkannya adalah Allah sendiri (65:17). Allah-Pencipta dan Penentu akhir dari segala ciptaan-Nya itu-pasti mampu mewujudkannya. Bagaimana cara Allah mewujudkan firman-Nya? Yohanes 16:20-21 memberi petunjuk kepada kita. Saat menghibur para murid menjelang penyaliban Nya, Tuhan Yesus memakai gambaran tentang rasa sakit seperti perempuan bersalin untuk menjelaskan bahwa kesedihan para murid tidak akan lama, kareng tiga hari kemudian, Dia akan bangkit. Tuhan Yesus berkata, "kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira." Dunia akan bergembira kare na dunia yaitu ciptaan lama-yang telah rusak oleh dosa akan diciptakan ulang. Melalui kebangkitan Tuhan Yesus, dunia baru telah dilahirkan, dunia baru yang akan terus berproses menjadi semakin baik, dan kelak akan mewujud sempurna ketika Dia datang kembali beserta turunnya Yerusalem baru, kota Allah itu, dari sorga ke bumi (Wahyu 21-22). Kita telah diselamatkan dan menjadi ciptaan baru melalui iman kepa- da Kristus. Imanilah Injil yang utuh ini, karena menolaknya berarti kita menyangkali janji Allah maupun berita salib dan kebangkitan Kristus yang telah mengalahkan kuasa yang merusak ciptaan yang lama, yakni iblis, sekali dan selamanya. Mari, biasakan diri kita dengan Injil yang besar dan utuh karena seluruh aspek iman dan hidup Kristen berawal dari sini. [ICW]